Penerapan e-budgeting di Pemkot Bandung bikin anggaran siluman hilang


Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi SKPD yang telah selesai melakukan proses validasi data e-budgeting. Saat ini, secara keseluruhan proses validasi telah mencapai 80%. Ridwan menargetkan, penerapan sistem e-budgeting ini mulai berjalan pada tahun 2017 mendatang
Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil dalam kegiatan rapat rutin pimpinan yang digelar di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin (6/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini memberikan apresiasi kepada sejumlah wilayah yang telah melakukan proses validasi. Salah satunya kepada Kecamatan Astanaanyar telah 100% memvalidasi e-budgetingnya.
"Kalau kecamatan Astanaanyar saja bisa, yang lain juga pasti bisa," ujar Emil.
Sebagian besar SKPD telah menyelesaikan proses input (pemasukan) data. Namun pada tahap validasi, para pimpinan SKPD masih memerlukan waktu.
"Validasi itu hanya bisa dilakukan oleh kepala SKPD, karena dia yang punya akses (untuk memvalidasi)," katanya.
Menurut Emil, wajar jika saat ini SKPD masih menghadapi kesulitan dalam e-budgeting sebab ini merupakan sistem baru di Kota Bandung. Oleh karena itu ia mengimbau jajarannya untuk tidak berhenti belajar.
"Sekarang mungkin agak sulit. Tapi ke depannya, kita sudah gampang. Sudah tinggal menikmati hasil," kata Emil.
Lebih lanjut Emil mengatakan, dengan adanya e-budgeting ini, pihaknya memikiki instrumen untuk mengcek program yang menghambur-hamburkan anggaran.
"Jadi tidak ada lagi anggaran siluman. Tidak ada lagi proyek yang tidak detail, dikira-kira. Nah sekarang dengan sistem smart city ini tinggal diklik," ucapnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, ia dan tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan berupaya menyelesaikan data e-budgeting minggu ini. Pihaknya juga terbuka jika ada SKPD yang akan berkonsultasi terkait e-budgeting.
"Rata-rata SKPD yang sudah selesai adalah yang proaktif berkonsultasi ke Bappeda. Jadi silakan datang ke helpdesk Bappeda jika masih ada yang bingung," terang Yossi.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak