Tunjangan tak cair, guru honorer ancam akan demo ke Jakarta

Bandung.merdeka.com - Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk guru honorer. Jika tidak, FKGH dan ribuan guru honorer se-Jawa Barat akan berdemonstrasi ke Kantor Kemendikbud, Jakarta.
Ketua FKGH Yanyan Herdiyan mengatakan jumlah guru honorer se-Jawa Barat yang belum menerima TPG ada ribuan. Mereka sudah siap berunjuk rasa ke Jakarta.
“Saat ini kami menunggu reaksi dari pusat. Jika tidak memberi kepastian kami akan aksi dengan jumlah guru honorer lebih besar lagi ke Jakarta, ke Kantor Kemendikbud,” kata Yanyan, kepada Merdeka Bandung, Jumat (3/6).
Ia merinci, jumlah guru honorer yang belum mendapat TPG di masing-masing kabupaten/kota di Jawa Barat rata-rata 50 orang. Rata-rata TPG yang mereka terima 11 bulan, yakni TPG 2015 dan 2016. Besaran TPG 1,5 juta per bulan.
Tidak ada penjelasan dari Dinas Pendidikan maupun dari Kemendikbud terkait terlambatnya pencairan TPG. Untuk menuntut kejelasan tersebut, Kamis (2/6) lalu FKGH sudah melakukan unjuk rasa di Bandung.
“Sejauh ini belum ada tanggapan,” kata Yanyan yang juga guru honorer di SDN Cijerah Kota Bandung.
Menurutnya, demonstrasi kemarin jumlahnya masih sedikit, karena hanya dilakukan guru-guru Kota Bandung. Selain itu, saat ini guru-guru honorer sedang sibuk menghadapi kenaikan kelas. “Nanti setelah beres kenaikan kelas, akan lebih banyak lagi guru honorer yang ikut,” katanya.
Ia menyebutkan, jumlah guru honorer di Bandung saja sebanyak 20 ribu. Belum lagi dengan guru honorer di Kabupaten/Kota di Jabar. Mereka akan bersolidaritas untuk aksi ke Jakarta.
“Kami juga yakin guru honorer se-Indonesia banyak yang TPG-nya tertunda. Jadi kami mengimbau kepada guru honorer se-Indonesia mari bersatu menuntut kejelasan pencairan TPG,” katanya.
Ia juga mengajak guru honorer se-Indonesia untuk mengumpulkan bukti-semua persyaratan untuk mendapatkan TPG. Persyaratan tersebut akan menjadi bukti bahwa kesalahan bukan dari pihak guru, tetapi dari pihak Kemendikbud.
“Nanti sesuai komando kita akan datangi Kemendikbud,” ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak