Satpol PP perketat pengawasan kegiatan PSK saat Bulan Ramadhan

Bandung.merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung mengantisipasi pekerja seks komersial (PSK) yang masih berkeliaran saat bulan Ramadhan. Razia di lapangan akan semakin digiatkan untuk mewaspadai PSK yang masih nekat mangkal.
Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan bulan Ramadhan adalah waktunya masyarakat khususnya Muslim khusyu' beribadah. Meski demikian tetap masih ada PSK yang menjajakan dirinya di wilayah-wilayah yang rawan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan menyiagakan petugas di tempat biasa PSK mangkal. Terutama di jam rawan mulai sore hingga malam hari.
"Kalau ada setiap malam kita sikat, kita akan plot petugas sejak sore hari. Aktifitas warga mulai dari sore ke malam, kita akan lebih banyak personil di waktu-waktu itu," kata Eddy.
Eddy juga mengatakan, pihaknya akan langsung memberikan sanksi yang tegas kepada para PSK yang terjaring. Tidak lagi hanya sekadar denda dan membuat surat pernyataan.
Ia menyebutkan para 'kupu-kupu malam' yang tertangkap beroperasi pada bulan puasa akan langsung dibawa ke panti rehabilitasi. Pasalnya selama ini masih banyak PSK yang kerap kembali ke jalan padahal sudah pernah terjaring.
"Makanya nanti kita akan bekerjasama dengan panti rehabilitasi Palimanan dan Sukabumi, kita tidak akan lagi mengarah kepada yustisi dan tipiring, karena tidak ada jeranya mereka pasti akan kembali lagi," katanya.
Nantinya, lanjut Eddy, mereka akan mendapat pembinaan beberapa bulan agar tidak lagi kembali ke pekerjaan seperti itu. Di panti mereka akan mendapat kursus seperti tata boga, salon, atau pun bekal usaha lainnya.
Para petugas Satpol PP pun sudah berjaga-jaga menjelang Ramadhan ini. Terutama di kawasan rawan berkeliarannya PSK di antaranya sekitar Satsiun Bandung, Jalan Otista, dan Banceuy.
Tak hanya PSK yang mangkal di jalan, razia juga akan digiatkan di hotel-hotel yang kerap diduga menjadi lokasi prostitusi. Mengingat seiring kecanggihan zaman, prostitusi online pun semakin marak. Sehingga tak lagi menjajakan diri di jalan tapi dipesan menggunakan telepon seluler.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak