Diskoperindag Kota Bandung menarget cetak 8.376 wirausahawan tahun ini
Bandung.merdeka.com - Dinas Koperasi, UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung menargetkan sebanyak 8.376 wirausahawan baru pada 2016. Target ini merupakan bagian dari target masa pemerintahan Ridwan-Oded untuk menciptakan 100.000 lapangan kerja baru hingga 2018 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, Aneka Usaha dan Simpan Pinjam Aa Nurullah dalam acara Bandung Menjawab yang digelar di Ruang Media, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kamis (19/05)
"Kita targetkan 8.376 wirausahawan baru pada tahun ini. Saat ini baru ada 2.622 wirausahawan baru," ujar Aa.
Aa mengatakan para wirausahawan yang terdaftar selanjutnya akan diberikan bantuan seperti pendampingan dan diklat. Wirausahawan yang diberikan bantuan difokuskan ke dalam empat bidang, yakni kuliner, fashion, kerajinan tangan, dan manajemen usaha.
"Dari jumlah tersebut, baru 150 orang yang telah mengikuti diklat. Sepanjang 2016 ada 32 kali program diklat," katanya.
Aa mengungkapkan, program ini diperuntukkan bagi seluruh warga Kota Bandung. Dia menyebut terdapat dua kategori, yakni kategori yang baru akan memulai usaha dan kategori yang telah memulai namun ingin mengembangkan usahanya. "Nanti ada seleksi dan wawancara," katanya.
Selain program wirausaha baru, Disperindag kini juga memiliki dua program prioritas lainnya, yakni program wirausaha baru, penciptaan lapangan usaha baru dan mengawasi pergerakan rentenir.
Program penciptaan lapangan usaha baru dilakukan melalui optimalisasi koperasi-koperasi dan mendorong dibentuknya unit-unit usaha di Kota Bandung. Saat ini, pihaknya juga mengembangkan 105 koperasi di kelurahan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.
"Jadi ada dua kelompok, yang pertama adalah kelompok koperasi, yang ke dua kelompok industri-industri kecil yang ada di masyarakat," ujarnya.
Diskoperindag sendiri, lanjut Aa, kini mengelola 890 kelompok yang terdiri dari 600 kelompok koperasi dan 290 kelompok industry.
Menurut Aa saat ini terdapat 2.500 koperasi di Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 1.500 koperasi dinyatakan aktif, 1000 sisanya berstatus dalam binaan. "Kita dorong koperasi agar kegiatannya tidak hanya simpan-pinjam tapi juga harus ada unit usaha lain," katanya.