Quick Win langkah Pemkot Bandung kurangi angka kematian ibu dan bayi

user
Farah Fuadona 18 Mei 2016, 16:15 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menghadiri Penandatanganan Nota Kesepahaman Dinas Kesehatan Kota Bandung, Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung dengan seluruh Rumah Sakit yang berada di Kota Bandung sebagai kebijakan pemerintah Kota Bandung dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Kegiatan yang turut dihadiri oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tersebut dilaksanakan di Ruang Tengah Balai Kota.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara saat ini tengah dilaksanakan Program Quick Win, yakni program pelayanan darah untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Di Kota Bandung dilaporkan bahwa pada tahun 2015 sebanyak 26 ibu meninggal saat melahirkan.

"Masalahnya bukan hanya di angka 26 tetapi mengapa seorang ibu yang tengah melaksanakan proses reproduksi yang harus berakhir dengan kematian,”ujar Ahyani kepada Merdeka Bandung, Rabu (18/05).

Untuk melayani masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung juga melaksanakan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.

"Kami bekerja sama dengan Telkom menggunakan 022119 sebagai pusat informasi dan pusat penanggulangan gawat darurat secara terpadu. Sehingga mereka dapot berkomunikasi dan masyarakat dapat bertanya untuk berbagai informasi, nantinya dapat menanggulangi berbagai hal dalam kondisi berbeda-beda,” katanya.

Selain  itu, pihaknya juga telah menempatkan pusat-pusat informasi di 37 titik yang terdiri dari 6 titik di Puskesmas 24 jam dan sisanya tersebar di berbagai rumah sakit. Dengan sistem ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi secara langsung dan tersedia selama 24 jam.

Upaya sosialisasi kesehatan ibu dan bayi juga dilakukan di tingkat hulu. Ahyani mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan aparatur kewilayahan untuk bersama-sama bersiaga melalui penguatan di keluarga (rumah tangga) dan program RW siaga.

“Semua ibu hamil harus terdata di tingkat RW, kemudian dipilah oleh tenaga kesehatan kebutuhannya apa, kemudian persalinanannya direncanakan, kalau butuh dana sudah direncanakan,” ujar Ahyani.

Kredit

Bagikan