Begini cara Oded tangkal paham radikalisme dan terorisme di Bandung
Bandung.merdeka.com - Maraknya gerakan radikal, aliran sesat hingga terorisme yang berkembang di sejumlah wilayah di Indonesia menjadi keprihatinan semua pihak. Keberadaan gerakan-gerakan ini dinilai sangat meresahkan masyarakat. Terlebih lagi dengan aksi teror yang dilakukan para pelaku.
Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyebut aliran sesat, radikalisme, dan terorisme ini tidak dibenarkan menurut ajaran agama mana pun. Sebab mereka menyebarkan paham yang dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama.
“Sesungguhnya ajaran Illahiyah, ajaran Rabbani yang datang dari Tuhan pasti akan menolak ajaran sesat seperti apapun bentuknya," ujar Oded saat acara seminar terkait Antisipasi Terhadap Aliran Sesat, Radikalisme, dan Terorisme dengan pengembangan rasa cinta terhadap NKRI yang digelar di Hotel Amaroossa, Selasa (17/05).
Untuk mengantisipasi paham radikalisme, aliran sesat, dan terorisme Oded berharap kolaborasi antara formal leader atau kepala daerah dan informal leader atau tokoh masyarakat.
Menurut dia, peran tokoh masyarakat seperti uztad, pemimpin ormas, cukup ampuh karena lebih mudah diterima oleh warga
“Saya berharap kepada para tokoh masyarakat karena saya percaya suatu bangsa, suatu warga tidak bisa hanya mengandalkan formal leader,” kata Oded.
Lebih lanjut Oded mengatakan, pengembangan rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia harus terus dipupuk. Dengan begitu warga Kota Bandung dapat selalu siaga terhadap gerakan-gerakan seperti aliran sesat, paham radikal, dan terorisme.
Dalam acara seminar yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung juga menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Dekan FISIP UIN Sunan Gunung Djati, Sahya Anggara, Guru Besar Fakultas Hukum Unpad, Eman Suparman, serta Mayor TNI AD, Oo Suharto.