Yani gajah koleksi Kebun Binatang Bandung hari ini diotopsi

Ridwan Kamil mengelus kepala Yani gajah koleksi Kebun Binatang Bandung yang tak terawat
Bandung.merdeka.com - Yani gajah Sumatera di Kebun Binatang Bandung yang sempat sekarat akhirnya mati. Gajah asal Lampung berusia 37 tahun yang sudah sepekan tergolek lemas tak berdaya di Kebun Binatang Bandung ini mati sekitar pukul 18.30 WIB.
Kabar ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Sylvana."Iya sekitar pukul setengah tujuh malam," ujar Sylvana saat dihubungi.
Selembaran kertas pengumuman Kebun Binatang Bandung ditutup selama proses otopsi gajah Yani
© 2016 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
Sebelumnya, Yani sempat mendapatkan penanganan dari tim dokter dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Tim dokter mengambil sampel darah untuk mengetahui penyakit Yani.
Kabar matinya gajah betina Sumatera ini juga disampaikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di akun Instagramnya.
"Barusan kabar masuk. Gajah yang tadi pagi ditengok yang bernama Yani ini mati jam 18-an (Karena ini Bonbin milik pribadi, saya akan pelajari dan cari upaya hukum. Sementara itu ayo lawan dengan #BoikotBonbinBDG," tulisnya.
Hari ini Tim Dokter gabungan melakukan otopsi terhadap Gajah Sumatera tersebut. Proses otopsi melibatkan beberapa tim kesehatan seperti tim dokter gabungan di antaranya dari Taman Safari, Dinkes Jabar, dan Balai Veteriner Subang. Proses otopsi dimulai sejak pukul 09.00 WIB.
"otopsi diperkirakan mewakan waktu tiga jam. Atau baru selesai kurang lebih sekitar pukul 12.00 WIB," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jabar Sylvana Ratna, di gerbang masuk Kebun Binatang Bandung.
Dia mengatakan, otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab matinya hewan mamalia tersebut. Selama sepekan ini Yani memang sekarat karena sakit yang diderita. Hal itu diperparah dengan tidak adanya dokter yang menangani nasib gajah malang ini.
Ridwan Kamil memberi minum Yani gajah koleksi Kebun Binatang Bandung yang sekarat
© 2016 merdeka.com/Facebook Ridwan Kamil
"otopsi untuk mengetahui penyebabnya (mati). Dilihat bagian dalam, otopsi agak lama karena inikan badannya besar. Kalau ada virus tentu harus detilkan ya," ujarnya.
Dalam proses otopsi, baik pengunjung begitupun wartawan tidak bisa masuk ke dalam. otopsi dilakukan di belakang kandang gajah.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak