Yani gajah koleksi Kebun Binatang Bandung hari ini diotopsi

user
Farah Fuadona 12 Mei 2016, 11:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Yani gajah Sumatera di Kebun Binatang Bandung yang sempat sekarat akhirnya mati. Gajah asal Lampung berusia 37 tahun yang sudah sepekan tergolek lemas tak berdaya di Kebun Binatang Bandung ini mati sekitar pukul 18.30 WIB.

Kabar ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Sylvana."Iya sekitar pukul setengah tujuh malam," ujar Sylvana saat dihubungi.

Selembaran kertas pengumuman Kebun Binatang Bandung ditutup selama proses otopsi gajah Yani
© 2016 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono


Sebelumnya, Yani sempat mendapatkan penanganan dari tim dokter dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung. Tim dokter mengambil sampel darah untuk mengetahui penyakit Yani.

Kabar matinya gajah betina Sumatera ini juga disampaikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di akun Instagramnya.

"Barusan kabar masuk. Gajah yang tadi pagi ditengok yang bernama Yani ini mati jam 18-an (Karena ini Bonbin milik pribadi, saya akan pelajari dan cari upaya hukum. Sementara itu ayo lawan dengan #BoikotBonbinBDG," tulisnya.

Hari ini Tim Dokter gabungan melakukan otopsi terhadap Gajah Sumatera tersebut. Proses otopsi melibatkan beberapa tim kesehatan seperti tim dokter gabungan di antaranya dari Taman Safari, Dinkes Jabar, dan Balai Veteriner Subang. Proses otopsi dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

"otopsi diperkirakan mewakan waktu tiga jam. Atau baru selesai kurang lebih sekitar pukul 12.00 WIB," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jabar Sylvana Ratna, di gerbang masuk Kebun Binatang Bandung.

Dia mengatakan, otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab matinya hewan mamalia tersebut. Selama sepekan ini Yani memang sekarat karena sakit yang diderita. Hal itu diperparah dengan tidak adanya dokter yang menangani nasib gajah malang ini.

Ridwan Kamil memberi minum Yani gajah koleksi Kebun Binatang Bandung yang sekarat
© 2016 merdeka.com/Facebook Ridwan Kamil


"otopsi untuk mengetahui penyebabnya (mati). Dilihat bagian dalam, otopsi agak lama karena inikan badannya besar. Kalau ada virus tentu harus detilkan ya," ujarnya.

Dalam proses otopsi, baik pengunjung begitupun wartawan tidak bisa masuk ke dalam. otopsi dilakukan di belakang kandang gajah.

Kredit

Bagikan