Dari 2,4 juta warga Kota Bandung, 700 diantaranya masih miskin
Bandung.merdeka.com - Sebagai kota metropolitan, Bandung juga tidak lepas dari kemiskinan. Dalam catatan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dari 2,4 juta warganya, 700 ribu diantaranya tergolong miskin.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial dalam rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jabar di Kantor Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (BRLKT) Jabar, Jatinangor Kabupaten Sumedang, Selasa (10/5).
"Dari 2,4 juta ada 700 ribu orang miskinnya yang ada di Kota Bandung itu," kata Oded dalam rapat yang dipimpin Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar.
Oded mengakui, angka kemiskinan di Kota Bandung masih tergolong tinggi. Begitupun ketimpangan yang terjadi antara 'si miskin' dan 'si kaya'. Dari 30 kecamatan yang ada, warga miskin cukup tersebar.
"Ketimpangan masih relatif besar. Ada tempat kumuh yang ada di beberapa kecamatan," terangnya.
Dengan jumlah tersebut, kata dia, tentu akan menjadi perhatian khusus bersama dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemkot Bandung akan terus menekan angka kemiskinan dan meminimalisir kesenjangan
Beberapa program untuk menekan indeks kemiskinan juga lanjut dia, terus digulirkan. Hal itu dimaksudkan untuk membela warga miskin. Ada 23 program kemiskinan dari Pemkot Bandung.
"Kami Pemkot tentu ada untuk warga miskin," terangnya. Beberapa yang dinilai cukup membantu yakni sekolah gratis sampai tingkat SMP. "Kalau SMA tidak semua, tapi ada," ungkapnya.
Beras miskin (Raskin) yang sejak 2013 terus digulirkan. Menurut dia, keberadaan raskin juga turut membantu warga miskin. "Beras raskin sejak 2013," ungkapnya.
Lainnya, dia melanjutkan, sembako murah, ojek makanan anak, 1.800 pengusaha kecil dapat kredit, tanpa bunga dengan administrasi 6 persen.
Dalam rapat tersebut hadir Kepala Bapeda Yeri Yanuar, BPS Jabar dan beberapa SKPD terkait.