Kunjungi Amerika Serikat dan Eropa, ini yang didapat Ridwan Kamil

user
Farah Fuadona 10 Mei 2016, 11:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil baru saja kembali ke Kota Bandung setelah  melakukan kunjungan dinas luar negeri ke Amerika Serikat dan Jerman selama sepekan. Hasil dari kunjungannya tersebut, pria yang akrab disapa Emil ini membawa oleh-oleh untuk warga Bandung.

Lantas, apa oleh-oleh yang dibawa Ridwan Kamil dari Amerika Serikat dan Jerman?

"Ada tujuh kerjasama dari hasil kunjungan kemarin. Sebagian besar investor akan banyak datang ke Bandung pada bulan Juni dan Juli," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (9/5).

Emil menyebut kerjasama yang pertama yakni dengan konsorsium kesehatan dari UPMC (Univercity of Pittsburgh Medical Center).  UPMC kata Emil tertarik untuk membuat puskesmas, rumah sakit ibu dan anak serta rumah sakit dan pusat penelitian kanker.

"Untuk puskesmas rencananya ada 70 puskesmas (yang akan dibangun) kemudian Rumah sakit ibu dan anak. Selain itu juga rumah sakit dan pusat penelitian kanker. Untuk rumah sakit dan pusat penelitian kanker ini, kota Bandung jadi lima kota besar di dunia sebagai kota percontohan pengembangan pusat kanker dunia. Setiap benua satu kota, nah di Asia itu di Bandung. Jadi pemkot cari tanah, duitnya dari dia," kata Emil.

Kerjasama yang kedua yakni dengan investor dari Kazakhstan. Perusahaan bernama Hayman Capital tertarik dengan program kredit melati (melawan rentenir) yang digulirkan oleh PD BPR.

"Dia punya program sosial bisnis. Jadi ingin investasi ke bisnis-bisnis yang memberikan dampak sosial yang besar. Dia nanya apakah bisa investasi di BPR. Kalau bisa Alhamdulillah. Kalaupun tidak bisa saya sarankan ke BPR swasta yang metodenya sama dengan kita. Nilainya minimal Rp 100 miliar dana yang akan dia bagi," ujarnya.

Kerjasama yang ketiga yakni dengan konsorsium dari New York untuk mengembangkan pasar dan apartemen rakyat di Bandung. Emil melanjutkan kerjasama selanjutnya yakni dengan  konsorsium perbankan yang dikelola oleh Asian Development Bank (ADB). Pihak ADB  akan  datang ke Bandung untuk memberikan pendampingan persiapan Public Private Partnership (PPP).

"Dia sudah pengalaman di mana-mana dan akan mendampingi dengan skema ini (PPP)," katanya.

Selain itu kata Emil, kerjasama lain yang akan dilakukan yakni dengan tim Massachusetts Institute of Technologu (MIT). Pada bulan Juni atau Juli, tim MIT akan datang ke Kota Bandung untuk kerjasama pengembangan Smart City.

"Kerjasama smart city dan intelegent city. Saya minta difokuskan untuk penanggulanan banjir seperti masang sensor banjir di selokan dan sungai sungai," ucapnya.

Emil melanjutkan kerjasama selanjutnya yakni dengan Harvard University. Kerjasama dengan Harvard ini terkait dengan pengentasan kekumuhan dengan cara-cara terbaik di dunia. "Harvard  punya penelitian ini," kata dia.

Emil melanjutkan, pihaknya juga akan menjalin kerjasama dengan kota Boston. Kerjasama yang dilakukan terkait penjajakan sister city.

"Saya Ketemu dengan tim Wali Kota Boston. Bulan juli ke Bandung untuk penjajakan sister city dan investasi di Bandung teknopolis," ujar Emil.

Kredit

Bagikan