Aksi teatrikal rebut kamera warnai Hari Pers sedunia di Bandung

Teatrikal rebut kamera warnai hari pers sedunia di Bandung
Bandung.merdeka.com - Aksi teatrikal rebutan kamera mewarnai Hari Kebebasan Pers Internasional (World Pres Freedom) di Taman Vanda, Bandung, Selasa (3/5). Teatrikal dibawakan sejumlah seniman Bandung yang bergabung dengan Solidaritas Jurnalis Bandung.
Aksi tersebut digelar di taman yang berseberangan dengan Markas Polrestabes Bandung dan Kantor Pemerintah Kota Bandung, Jalan Merdeka. Di antara puluhan wartawan peserta aksi yang mengusung poster dan spanduk yang berisi tuntutan menolak kekerasan terhadap jurnalis.
Para seniman memulai aksinya lewat pukul 09.00 WIB setelah masing-masing perwakilan jurnalis Bandung berorasi. Teatrikal dilakukan tiga seniman, yakni seniman pantomim Wanggi Hoediyatno Boediardjo dan dua seniman dari Kelompok Anak Rakyat (Lokra), Gatot Gunawan dan Sukma Sugara.
Seperti aksi-aksi biasanya, Wanggi memulai aksinya dengan pantomim mengenakan make up putih. Di bagian kepalanya mengepul hio. Ia membawa alat musik tradisional khas Tibet, Singing Bell.
Gatot Gunawan yang bertelanjang dada tiba membawa setumpuk koran. Koran-koran tersebut kemudian dijajarkan di hadapan wartawan peserta aksi. Tak lama kemudian Gatot membawa kamera.
Aksi pantomim seniman Bandung
© 2016 merdeka.com/Iman Herdiana
Saat itulah muncul Sukma Sugara. Pria bertubuh besar dan berambut gondrong itu bertelanjang dada, wajahnya penuh dengan cat air warna hitam, merah, putih.
Gatot dan Sukma kemudian terlibat berebut kamera. Wanggi yang sedang bertantomim juga mendapat gangguan dari Sukma. Sukma menghajar Wanggi dan Gatot.
Aksi tersebut sebagai simbolisasi dari praktek intimidasi dan ancaman yang terjadi di Kota Bandung belakangan ini, antara lain kasus intimidasi terhadap kebebasan berekspresi yang menimpa kelompok teater Mainteater Bandung.
Pada 23 Maret lalu, Mainteater akan memantaskan monolog teater Tan Malaka: Saya Rusa Bebulu Mereh di pusat kebudayaan Prancis, IFI Bandung.
Pementasan tersebut dibatalkan sekelompok ormas. Besoknya pementasan baru bisa digelar setelah adanya jaminan keamanan dari Pemerintah Kota Bandung. Kasus lainnya menimpa Wanggi Hoediyatno saat melakukan aksi Perayaan Tubuh 27 Maret.
Saat itu aksi Wanggi yang tergabung dengan rekan-rekannya di Awak Inisiatif Art Movement harus dihentikan polisi. Wanggi kemudian diinterograsi di Polsek Sumur Bandung.
Terakhir kasus yang masih hangat adalah intimidasi dan ancaman anggota Sat Brimob Polda Jabar terhadap jurnalis foto yang meliput kerusuhan Lapas Banceuy Bandung, 23 April lalu.
Sekertaris AJI Bandung Tri Joko Heriadi mengatakan, kasus-kasus tersebut terkait dengan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers yang dijamin Undang-undang, yakni Pasal 28F Undang-undang Dasar 1945, dan jaminan kemerdekaan pers yang dijamin Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Aksi pantomim seniman Bandung warnai Hari Pers Sedunia
© 2016 merdeka.com/Iman Herdiana
“Kebebasan berekspresi dan kebebasan pers adalah hak yang hakiki yang harus diperjuangkan,” kata Joko.
Jika kebebasan pers sudah diintimidasi, tambah dia, maka kebebasan berekspresi masyarakat pun akan semakin terancam. Ia menuntut agar negara melalui pemerintah maupun aparat kepolisian menjamin hak-hak tersebut.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak