May Day di Bandung, buruh bentangkan bendera merah putih 100 meter
Bandung.merdeka.com - Peringatan hari buruh internasional atau dikenal May Day diwarnai dengan aksi unjuk rasa. Di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (1/5) bendera merah putih sepanjang 100 meter dibentangkan.
Bendera Tanah Air itu dipegang beberapa buruh agar bisa membentang sempurna yang dihadapkan langsung ke kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Sebelum orasi, dengan bendera yang sudah berdiri sempurna, nyanyian lagu Indonesia Raya berkumandang.
Selepas nyanyi lagu kebangsaan, buruh dari FSPMI tersebut kemudian melakukan orasi dengan menyampaikan aspirasinya. Disela aksi Yayo Winaryo. Kordinator aksi FSPMI mengatakan, maksud membentangkan bendera raksasa dalam peringatan May Day.
"Maksud kami ini agar pemerintah bisa tahu, bahwa kami juga memiliki rasa kecintaan terhadap Indonesia," kata Yayo yang berbalut kaos FSPMI dengan bandana di kepalanya.
Hanya saja dia merasa pemerintah saat ini tidak pro terhadap buruh. Pada momen May Day inilah lewat simbol bendera raksasa pihaknya mengajak seluruh elemen untuk mengumpulkan kekuatan dengan nama 'Rumah Rakyat Indonesia'.
"Tujuannya menambah power kekuatan. Membangun negeri ini. Kalaupun sudah terkumpul bisa jadi kita munculkan parpol dari kalangan buruh dimana perwakilan kita bisa menjadi pemimpin," terangnya seraya menyebut bisa duduk di eksekutif atau legislatif.
Dia menambahkan, buruh sejauh ini masih kerap dikesampingkan dengan segala problematikanya. Hal yang paling menonjol masalah jaminan kesehatan dan hari tua. Lewat May Day yang diperingati saban 1 Mei, dia berharap pucuk-pucuk sumber daya manusia terbaik dari kalangan buruh bisa hadir.
Pantauan merdeka.com, aksi unjuk rasa berlangsung damai. Aksi mendapatkan pengawalan ratusan kepolisian. Buruh dari berbagai elemen yang diperkirakan mencapai 1.000 secara bergiliran menyampaikan aspirasi lewat pengeras suaranya. Jalan Diponegoro (depan Gedung Sate) dari kedua arah ditutup.