Usai kerusuhan, Menkumham dialog dengan napi Lapas Banceuy
Bandung.merdeka.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly langsung mengunjungi Lapas Banceuy, Bandung, yang nyaris hancur lebur akibat kerusuhan pagi tadi, Sabtu (23/4). Melewati puing-puing bangunan yang hangus terbakar, Yasonna menuju salah satu blok tahanan di lapas khusus narkoba tersebut. Di sana sudah banyak para tahanan yang berkerumun. Hanya dibatasi teralis besi, Yasonna kemudian berdialog dengan para napi.
Kepada para napi, Yasonna meminta agar tidak mudah terprovokasi sehingga menimbulkan kerusuhan yang merugikan semua pihak. “Ini kan merugikan, berapa biaya yang harus kita keluarkan untuk membangun kembali?” kata Yasonna.
Ia meminta para napi agar bisa bekerja sama, tidak berlaku anarkis. Menurutnya pandangan masyarakat sekitar terhadap napi sudah sangat buruk. Dengan berlaku anarkis pandangan masyarakat akan makin buruk lagi.
Nasehat-nasehat Yasonna mendapat beragam tanggapan dari para napi. Ada napi yang mempertanyakan kasus kematian yang menimpa rekannya yang kemudian memicu kerusuhan.
Menurut Yasonna, masalah tersebut sedang diselidiki kepolisian. Jika ternyata ada petugas lapas yang melakukan penyiksaan, ia tidak sungkan-sungkan memecatnya.
“Kita serahkan ke kepolisian. Kalau petugas tak benar satu bulan ini saya sudah memecat kalapas. Siapa pun akan kita tindak tegas kalau lakukan perbuatan itu (penyiksaan),” katanya.
Ia kemudian menanyakan narapidana yang menjadi komandan di blok tersebut. Para tahanan menjawab bahwa nama komandannya adalah Richard. Yasonna meminta Richard agar menenangkan anggotanya di dalam tahanan. “Jangan membuat kerusuhan,” ujarnya, yang diamini para tahanan.
Selain itu, para tahanan juga meminta dipasang wartel yang tarifnya murah, lalu fasilitas air bersih, makanan yang murah, serta fasilitas pendidikan. Yasonna berjanji akan memenuhi permintaan mereka.
Setelah itu, Yasonna dan rombongan meninjau lokasi kejadian, ruangan-ruangan administrasi yang terbakar, dua buah mobil yang gosong, lalu ke bagian ruangan Kalapas.