PKL Purnawarman tagih janji Ridwan Kamil

user
Farah Fuadona 12 April 2016, 19:32 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Purnawarman melakukan aksi unjuk rasa tepat di depan Gedung BEC, Jalan Purnawarman pada Selasa (12/4). Mereka menagih janji Wali Kota Bandung  Ridwan Kamil yang menjanjikan beberapa hal pasca relokasi PKL Purnawarman ke lahan parkir milik pengelola Gedung BEC.

Berdasarkan pantauan, puluhan pedagang melakukan orasi di Jalan Purnawarman sembari membawa sejumlah spanduk. Secara bergantian para PKL menyuarakan aspirasi mereka yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Bandung untuk menempati janji pasca relokasi.

"Mana janji Pemkot Bandung untuk menata lokasi berjualan PKL pasca relokasi. Kami dijanjikan ini itu, namun sampai saat ini tidak ada realisasinya," ujar Cici (47), salah seorang koordinator aksi kepada wartawan di sela aksi.

Dia menuturkan saat relokasi PKL Purnawarman ke lahan parkir BEC pada 14 Maret lalu, Wali Kota Bansung Ridwan Kamil menjanjikan sejumlah hal diantaranya menyediakan sarana dan prasarana di tempat relokasi termasuk mendesain mempromosikan. Namun pada kenyataannya hingga saat ini sejumlah poin yang dijanjikan masih belum juga dipenuhi oleh Pemkot Bandung.

"Listrik kami usahakan sendiri. Ruang keterlibatan dalam desain relokasi pun tidak ada," kata Cici.

Dia mengeluhkan, tidak adanya keseriusan dari Pemkot Bandung dalam menata PKL.  Sebab apa yang dijanjikan oleh Pemkot Bandung tak ada satu pun yang terealisasi.

"Kami dijanjikan dua Minggu untuk penyediaan sarana dan prasarana serta yang lainnya. Tapi sampai saat hampir satu bulan tidak ada  realisasinya," kata pedagang pisang molen ini.

Cici mengungkapkan, pasca relokasi ke tempat yang baru, sebagian besar pedagang mengalami penurunan pendapaatan yang sangat drastis. "  Saya saja, sebelum direlokasi bisa dapat pendapatan Rp 600 ribu per hari. Itu pendapatan kotor. Namun setelah direlokasi ke tempat yang baru, pendapatan Saya menurun drastis hanya berkisar Rp 150- 180 ribu per hari,"keluhnya.

Untuk itu, Cici yang mewakili para PKL Purnawarman menyampaikan sejumah tuntutan kepada Pemkot Bandung. Salah satunya meminta Pemkot Bandung untuk segera memenuhi kebutuhan mendasar di tempat relokasi seperti listrik air.

"Selama ini untuk listrik kita pasang sendiri. Untuk pasang kabel ini kita ngeluarin uang Rp 25 ribu ditambah listriknya Rp 4 ribu. Kemudian untuk air kita minta. Apalagi kalau hujan bocor, disini jadi becek. Kalo orang mau makan kan risih," ucapnya.

Selain itu lanjut Cici, pihaknya juga meminta Pemkot Bandung untuk  turut menyediakan media promosi untuk PKL Purnawarman yang direlokasi. Pemkot Bandung juga diminta membuka ruang bagi PKL untuk terlibat dalam proses desain lokasi relokasi sesuai dengan jumlah PKL.

Cici menegaskan, bila tuntutan tersebut tidak dipenuhi sampai tanggal 15 April terhitung satu bulan sejak peresmian, para PKL akan berjualan di lokasi semula yakni di trotoar Jalan Purawarman.

"Maka kami semua tidak akan ragu untuk kembali ke Jalan Purnawarman dan menata diri kami sendiri. Sudah terlalu banyak contoh kegagalan relokasi seprti di alun alun dan Jalan  Merdeka," pungkasnya.

Kredit

Bagikan