Pembangunan GOR Bandung belum rampung, DPRD gelar sidak

Anggota DPRD lakukan sidak GOR Bandung
Bandung.merdeka.com - Sejumlah anggota DPRD Kota Bandung menggelar sidak lokasi pembangunan GOR Bandung yang berada di Jalan Jakarta, pada Senin (11/4). Anggota dewan mempertanyakan pembangunan GOR Bandung yang hingga saat ini belum rampung. Padahal GOR tersebut rencananya akan digunakan untuk perhelatan PON September mendatang.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman mengaku pesimis dengan kesiapan GOR Bandung untuk dipergunakan saat PON XIX 2016. Sebab melihat kondisi fisik bangunan saat ini yang masih belum siap.
"Anggaran tahun 2015 ini kan awalnya Rp 57 miliar setelah ada adendum 3 kali jatuhnya Rp 41 miliar. Makanya hari ini kita langsung liat ke lapangan. Dengan anggaran ini terus terang kita masih pesimis," ujar Entang kepada wartawan seusai sidak.
Pihaknya mengaku mempertanyakan, progres pembangunan GOR Bandung yang hingga saat ini belum selesai. Padahal semestinya pembangunan GOR telah selesai pada tahun 2015 lalu.
"Ini seharusnya sudah selesai tahun lalu ternyata belum. Kita juga jadi bertanya ada apa?" ucapnya.
Selain itu lanjut Entang, pihaknya juga mengaku heran dengan sejumlah pengerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Seperti pemasangan keramik serta beberapa instalasi seperti alat pemadam kebakaran. Padahal menurut ia, pihak kontraktor yakni PT Brantas seharusnya fokus kepada struktur bukan pada hal lainnya.
"Seharusnya fokus pada struktur semua, jadi tidak ada lagi pergeseran anggaran. Atau mungkin ini hanya untuk menyerap anggaran agar bisa sesuai target yaitu 41 miliar," tanya Entang.
Disinggung adanya praktik penyimpangan anggaran dalam pembangunan GOR Bandung, Entang enggan berkomentar banyak. Pihaknya berencana memanggil sejumlah pihak untuk meminta keterangan terkait polemik pembangunan GOR Bandung.
‬
"Saya tidak ingin dulu masuk ke sana. Kan nanti bakal ada audit dan lain lain. Makanya komisi C hari Rabu akan mengagendakan kembali untuk mengundang PT Brantas, MK dan pengawas. Supaya nanti kita jelas kenapa sampai ini diubah kan harus ada alasan berubahnya DED. Jangan sampai untuk menyerap anggaran dipasang semua. Menurut logika pengecetan ini terakhir dan pemasangan keramik," kata Entang.
Hal senada juga diungkapkan Erwan Setiawan. Anggota DPRD komisi C ini mengaku kecewa dengan progres pembangunan GOR yang akan digunakan sebagai venue cabang olahraga Bulu Tangkis dan Tarung Drajat ini. Dia menilai prosedur pembangunan GOR Bandung kacau balau.
"Pembangunan GOR Bandung tidaklah melalui beberapa tahap. Jadi tidak ada istilah tahap satu dan dua. Nah sekarang ada tahapan itu karena muncul review DED. Tadinya 57 miliar sekarang butuh 71 miliar. Kita akan bongkar dokumen-dokumennya dari awal," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak