Bangunan selesai dicek Bareskrim, Stadion GBLA siap diperbaiki
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memastikan perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) di Gedebage dapat segera dilakukan oleh pihak kontraktor. Perbaikan stadion yang rencananya akan digunakan untuk acara perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada September mendatang ini, dapat dilakukan setelah hasil pengecekan bangunan (MC-0) oleh Bareskrim selesai dilakukan
"Surat dari Kabareskrim sudah Saya terima. Suratnya diterima hari ini. Jadi minggu ini (perbaikan) sudah langsung dikebut untuk perbaikan-perbaikan. Sehingga Insya Allah siap untuk dipakai PON, baik dalam bentuk pembukaan maupun dalam bentuk pertandingan pertandingan," ujar Ridwan kepada wartawan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (11/4).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan perbaikan segera dilakukan untuk sejumlah bagian stadion yang mengalami kerusakan. Seperti diketahui sejumlah bagian bangunan stadion mengalami retak-retak dan ambles.
Adapun untuk anggaran perbaikan stadion, kata Emil, dipastikan tidak berasal dari APBD, tetapi ditanggung oleh kontraktor.
"Karena itu masih tanggung jawab dari kontraktor. Jadi 100 persen dana perbaikan dari GBLA itu dilakukan oleh PT Adhi Karya. Enggak ada APBD sepeserpun," katanya.
Emil optimis bangunan Stadion GBLA siap dipakai jika jadi digunakan untuk acara PON. Namun untuk keputusan jadi tidaknya digunakan, tergantung keputusan dari panitia besar (PB) PON.
"Kekejar (untuk PON). Karena bukan bangunan utamanya (yang rusak), hanya sekeliling. Jadi intinya GBLA mulai minggu ini siap diperbaiki dan siap untuk PON. Hanya keputusan dipakai tidaknya pembukaan keputusannya ada di PB PON yang akan menentukan," ujar Emil.
Sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Anang Iskandar meninjau Stadion GBLA yang berada di Kelurahan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, pada awal Februari lalu. Pihaknya melakukan Mutual Check (MC-0) bangunan stadion dengan melibatkan tim ahli dari Bareskrim yang terdiri dari 12 orang.
Pengecekan dilakukan terhadap sejumlah bagian bangunan yang diketahui mengalami kerusakan. Beberapa bagian bangunan diketahui mengalami retak-retak dan ambles. Belakangan diketahui, dalam pembangunan stadion ini terindikasi korupsi.