Warga Bandung tolak reklamasi Teluk Benoa-Bali lewat selfi di CFD

user
Mohammad Taufik 10 April 2016, 15:32 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Aksi damai bertajuk 'From BDG for BALI' mewarnai kawasan Car Free Day Dago (Ir H Djuanda) Bandung, Minggu (10/4) pagi. Sejumlah warga Bandung dari berbagai elemen pegiat lingkungan menyuarakan pesan Tolak Reklamasi di Teluk Benoa, Bali.

Dalam aksinya, mereka mengusung poster dan stiker berisi pesan bahaya dari reklamasi. Stiker tersebut berisi tulisan "Bali Tolak Reklamasi: Bergerak! for Bali. Batalkan Perpres 51/2014".

Stiker lainnya mengandung pesan, "Tolak Reklamasi Berkedok Revitalisasi Teluk Benoa: Batalkan Perpres 51/2014." Perpres ini dinilai menjadi dasar reklamasi Teluk Benoa.

Aksi dimulai pukul 08.00 WIB. Beberapa orang mengenakan kostum dengan poster ditubuhnya. Mereka mulai bergerak dengan jalan kaki di Taman Dago-Cikapayang menuju Dago atas. Aksi itu cukup menarik perhatian masyarakat yang mengikuti CFD.

"Aksi ini sebagai solidaritas serentak yang dilakukan di beberapa kota di Indonesia. Kita sebagai warga Bandung juga tidak mau ketinggalan, bersolidaritas buat teman-teman di Bali yang menuntut hak-haknya tentang Teluk Benoa. Teluk itu dijual atas nama reklamasi," kata salah seorang peserta aksi, Dody Alfajr.

Pesan yang ingin disampaikan lewat aksi di CFD tersebut, lanjut dia, adalah mendukung warga Bali memperoleh hak-haknya serta pencabutan Perpres 51/2014 yang merugikan masyarakat Bali.

"Kita juga mengajak selfie pengunjung, membagi-bagikan stiker. Lalu ngobrol dengan pengunjung tentang alasan kita menolak reklamasi. Bahwa reklamasi tidak hanya berdampak lingkungan tapi juga berdampak secara sosial dan ekonomi. Dan yang mengambil keuntungan dari reklamasi ini bukan masyarakat umum tapi investor," ujarnya.

Disebutkan pula, reklamasi Teluk Benoa akan merusak fungsi dan nilai konservasi kawasan serta perairan di sana. Antara lain mengganggu tampungan banjir dari lima Daerah Aliran Sungai (DAS), mengganggu Kawasan Suci/campuhan Agung sebagai kawasan pembentuk kepulauan Bali yang utuh.

Nilai konservasi Teluk Benoa tak terhingga. Kawasan tersebut sebagai ekosistem sempurna dari pohon mangrove, padang lamun, terumbu karang dan lainnya. Secara lokal, kawasan tersebut berfungnsi sebagai sistem penyangga kesehatan terumbu karang. Sedangkan dalam konteks regional sebagai kawasan 'segitiga emas' jejaring keanekaragaman hayati pesisir bersama kawasan Candi Dasa dan Nusa Peninda.

Lima DAS yang disangga Teluk Benoa terdiri dari DAS Badung, DAS Mati, Das Tuban, Das Bualu, DAS Sama, termasuk dari sungai yang berasal dari rawa. Jika tangkapan air dari DAS-DAS tersebut terganggu maka akan menggenangi dan membanjiri daerah sekitarnya seperti Sanur Kauh, Suwung Kangin, Pesanggaran, Pamongan, Simpang Dewa Ruci, Tanjung Benoa, termasuk Bandara I Gusti Ngurah Rai dan lainnya.

Kredit

Bagikan