Disdik imbau siswa di Kota Bandung tidak konvoi usai UN
Bandung.merdeka.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengimbau siswa sekolah agar tidak berkonvoi usai mengerjakan ujian nasional (UN). Bukan hanya siswa SMA, tapi juga pelajar SMP dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Bandung.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Dede Amar mengatakan akan mengeluarkan surat imbauan kepada sekolah. Isinya melarang siswa agar tidak menggelar arak-arakan selepas ujian.
"Surat nanti kita akan coba ada imbauan secara keseluruhan tidak hanya SMA, SD dan SMP juga agar tidak konvoi," ujar Dede saat dihubungi, Sabtu (9/4).
Menurutnya, kegiatan konvoi tidak ada manfaatnya. Terlebih banyak masyarakat yang tidak suka sehingga dianggap merugikan.
Ia menilai masih banyak hal yang bisa dilakukan para pelajar setelah UN berakhir. Sebagai luapan kegembiraan dan rasa syukur dapat melewati ujian. Salah satunya dengan menggelar bakti sosial.
Terlebih lagi, daerah-daerah sekitar Kota Bandung beberapa waktu lalu terkena musibah seperti banjir ataupun longsor.
"Kita selalu mengimbau, apalagi banyak saudara kita yang kena musibah. Seperti Kabupaten Bandung. Kita arahkan lebih menyentuh ke temennya yang kena musibah," katanya.
Menurutnya, dibanding harus mencorat-coret baju seragam dan berkonvoi, akan lebih baik dengan menggelar gerakan sosial. Menyumbang baju seragam atau sumbangan untuk meringankan beban yang dirasakan korban bencana.
Ia menyarankan para siswa agar menyiapkan diri menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi ke depannya. Sebab, UN bukan akhir dari para pelajar mencari ilmu untuk masa depannya.
"Kan masih panjang, ini kan belum selesai. Dia harus bersyukur dan ikut ujian lagi ke perguruan tinggi," ujarnya.