Kurangi angka kemiskinan, begini saran PSAK kepada Pemkot Bandung
Bandung.merdeka.com - Jumlah penduduk miskin di Kota Bandung tercatat ada 304.939 jiwa. Berdasarkan catatan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKPPM) Kota Bandung, angka ini sekitar 12 persen dari jumlah penduduk Kota Bandung yang berjumlah 2.378.627 jiwa.
Ketua Perkumpulan Studi Aksi Kependudukan (psak) Wilayah Jawa Barat Helmansyah menilai masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang dihadapi oleh sebagaian besar kota-kota besar di Indonesia, termasuk Bandung. Bandung menjadi salah satu kota dengan jumlah warga miskin yang tidak sedikit.
"Ini kan soal bagaimana masyarakat dan pemerintah memberdayakan penduduk yang notabene masih miskin. Di Bandung ini ada kampung miskin. Mereka ada dan mereka memang target dinsos untuk mengangkat mereka," ujar Helmansyah kepada Merdeka Bandung di sela acara diskusi kependudukan yang digelar di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Jumat (8/4).
Dia mengatakan, bantuan sosial untuk warga miskin seperti program raskin yang diberikan oleh pemerintah menjadi dilematis. Sebab di satu sisi, secara tidak langsung bantuan tersebut menjadi semacam ketergantungan bagi mereka yang ujung-ujungnya membuat taraf hidup mereka tidak berubah.
"Itu sudah menjadi semacam kultur sendiri. Untuk mengubahnya memang tidak mudah. Pemerintah memang perlu memberikan tindakan yang tepat. Kita tidak bisa kasih dana kemudian mereka bisa lakukan itu," katanya.
Saat disinggung terkait program Kredit Melati (melawan rentenir) yang digembar-gemborkan oleh Pemkot Bandung, Helmansyah mengaku mengapresiasi program tersebut. Namun dia menyarankan tidak hanya aspek pembiayaan saja yang dibantu, tetapi peningkatan kualitas sumber daya manusia jauh lebih penting dengan meningkatkan skill warganya.
"Jadi bukan soal keuangan aja, tetapi kultur yang harus diubah lewat pendidikan. Bagaimana meningkatkan kemampuan (skill) dari biasa menjadi lebih baik. Itu yang harus dilakukan," jelasnya.