Atasi sampah di sungai, Pemkot Bandung akan bangun bendungan sampah

user
Mohammad Taufik 30 Maret 2016, 09:44 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Beragam upaya mulai dilakukan Pemkot Bandung untuk mengatasi permasalahan sampah di sungai. Pemkot Bandung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum berencana membangun bendungan sampah dengan metode saringan sampah (trash rack).

Rencana itu disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil seusai menggelar pertemuan dengan Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan di Pendopo,Jalan Dalem Kaum, Selasa (29/3).

"Salah satunya dengan trash rack, jadi kayak bendungan sampah. Bendungan pengangkat sampah supaya sampah tidak bermuara di ujung," ujar Ridwan kepada wartawan.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan penanganan permasalahan sampah di sungai menjadi salah program prioritas pada tahun ini. Trash rack ini rencananya akan dibangun di sejumlah titik wilayah perbatasan.

"Saat inj kita sedang menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar hukum kerja sama dengan BBWS," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala BBWS Citarum Yudha Mediawan mengatakan trash rack ini nantinya akan dipasang di sungai. Adapun cara kerja alat ini yakni menjaring sampah-sampah yang ada di sungai.

"Trash rack itu seperti saringan, kemudian ada motor mesinnya. Nanti dia dia bergerak keliling, ada jarinya. Ini yang nantinya sampah terangkut ke atas. Kemudian ada yang namanya conveyor dari karet ban berjalan yang membawa ke pinggir," ungkap Yudha.

Dengan teknologi tersebut, lanjut dia, sampah yang sudah dibawa ke pinggir tinggal diangkut oleh truk sampah untuk selanjutnya diangkut.

"Jadi nanti dump truck tinggal ambil," katanya.

Menurut Yudha, untuk membangun bendungan sampah tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar yakni sekitar Rp 20 miliar.Teknologi trash rack ini kata Yudha pernah dikembangkan BBWS di sungai Cibeet.

"Trash rack ini cukup mahal ya. Yang Kami pasang di cibeet kemarin hampir 20 miliar. Itu teknologi terbaru. Tapi kita coba yang desainnya lebih murah buatan lokal misalnya," ujarnya.

Kredit

Bagikan