Emil sebut ucapan Kepala BPLHD Jabar rendahkan masyarakat Bandung

user
Mohammad Taufik 23 Maret 2016, 15:31 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesalkan ucapan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLHD) Jabar Anang Sudarna yang menyebut pengelolaan sampah di Bandung gagal total. Ridwan menyebut ucapan Anang telah merendahkan kerja seluruh masyarakat Bandung yang selama dua tahun terakhir melakukan berbagai upaya dan inovasi di bidang kebersihan.

"Saya menyesalkan ucapan Kepala BPLHD Jabar Anang Sudarna yang bilang pengelolaan sampah di Bandung gagal total. Itu merendahkan kerja seluruh masyarakat Bandung yang saya saksikan sendiri selama dua tahun sudah banyak melakukan perubahan. Jadi istilah gagal total terlalu berlebihan menurut saya," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui di Museum Sri Baduga, Jalan BKR, Rabu (23/3).

Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut ucapan Anang tidak didasarkan pada fakta dan data. Menurut dia ucapan Anang hanya didasarkan pada pengamatan visual semata.

"Masalah sampah itu lintas wilayah. Jadi harus berbasiskan data jangan hanya pengamatan visual saja. Kami pun mendapat sampah berupa kotoran sapi dari arah lembang KBB, itu data yang ada dan itu sudah lama tidak tertangani," katanya.

Emil justru mempertanyakan peran koordinasi dari BPLHD Jabar dalam pengelolaan sampah terhadap daerah-daerah di wilayah Bandung Raya. Tugas pejabat itu, kata Emil, seharusnya membina jika ada masalah bukannya menyalahkan daerahnya.

"Tugas pejabat itu seharusnya membina kalau ada masalah, bukan nyalahin daerahnya yang justru menjadi koordinator mencari solusi. Saya pertanyakan BPLHD apa peran koordinasinya, kan kelihatan kalau ada. Jangan hanya pas ada masalah myalahin kota-kota di bawahnya. Malah kita mau menjelang mendapat penghargaan adipura terkesan dipersulit oleh BPLHD," ucap Emil.

Sebelumnya, Kepala BPLHD Jabar Anang Sudarna mendatangi lokasi lautan sampah di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Minggu (20/3) kemarin. Dari hasil tinjauannya tersebut, sampah yang menumpuk di Sungai Cikapundung dan Kampung Cijagra, Kabupaten Bandung, mencapai 500 ton selama dua hari ke belakang. Anang menyebut sampah-sampah tersebut kuat dugaan merupakan kiriman dari Kota Bandung.

Kredit

Bagikan