Gulungan kulit kabel di gorong-gorong ditemukan di Bandung

user
Farah Fuadona 17 Maret 2016, 17:50 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Petugas unit reaksi cepat (URC) Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung mendapati gulungan kulit kabel di salah satu saluran air yang berada di Jalan Astanaanyar, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung. Gulungan kulit kabel sebanyak satu mobil pick up berhasil diangkat oleh tim URC dari gorong-gorong.

Kepala URC UPT Tegalega Kiki Rosani menuturkan, gulungan kulit kabel berwarna merah dan hitam tersebut ditemukan oleh tim URC pada Kamis (17/3) pagi. Kulit kabel berdiameter 5 centimeter dengan panjang 3 - 5 meter itu ditemukan menggulung dan menyumbat saluran air.

Saat itu, pihaknya bersama tim URC sedang membersihkan gorong-gorong, di mana beberapa hari sebelumnya di wilayah tersebut dilanda banjir.

"Tim URC sedang menyisir gorong-gorong di wilayah Astanaanyar, karena pada Selasa kemarin kan di wilayah tersebut dilanda banjir. Saat kita bersihkan ternyata ada gulungan kulit kabel di dalam gorong-gorong," ujar Kiki saat dihubungi, Kamis (17/3).

Kiki bersama tim kemudian melakukan penyisiran gorong-gorong mulai dari perempatan Terusan Pasir Koja hingga Pagarsih. Ternyata benar saja, dari hasil penyisiran tersebut timnya mendapati gulungan kulit kabel di gorong-gorong.

"Setelah kita melakukan penyisiran dan kita angkut tumpukan kulit kabel, ternyata ada satu mobil pick up," ucap Kiki.

Pihaknya selanjutnya membawa gulungan kulit kabel dari gorong-gorong tersebut ke gudang milik tim URC UPT Tegalega. "Sekarang kabelnya ada di Gudang," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Camat Astanaanyar, Dadang Iriana mengaku cukup kaget dengan adanya temuan gulungan kulit kabel yang berada digorong-gorong. Dia menduga gulungan kulit kabel itulah yang menjadi penyebab banjir yang sering nelanda wilayahnya.

"Di sana memang biasanya banjir. Ternyata bener penyebab banjir dari gulungan kabel itu," kata Dadang.

Menurut dia, gulungan kulit kabel ini diduga merupakan ulah pemborong pengerjaan yang membuang sisa-sisa kabel di dalam gorong-gorong. Namun pihaknya belum bisa memastikan terkait kepemilikan kulit kabel tersebut.

"Saya menduga itu kelalaian pemborong, pemborong yang ingin cepat beres hasil pekerjaannya, terus dibuang di gorong-gorong," katanya.

Dengan adanya temuan ini, pihaknya berjanji akan meningkatkan pengawasan di wilayahnya. Pengawasan terhadap pemasangan kabel di gorong-gorong harus lebih diperketat.

"Saya sudah mengimbau secara lisan ketua RW dan RT untuk ikut melakukan pengawasan," pungkasnya.

Kredit

Bagikan