Reaksi sang istri setelah Ridwan Kamil ogah maju Pilgub DKI

user
Muhammad Hasits 29 Februari 2016, 16:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan untuk tidak maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta 2017. Istri Wali Kota Bandung Atalia Praratya  mengaku bersyukur atas keputusan yang diambil oleh suaminya tersebut.

"Saya bersyukur, karena Kang Emil orang yang mau mendengarkan. Mendengarkan saya, anak-anak, ibunda dan warga," ujar Atalia kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (29/2).

Dia mengatakan, pihak keluarga sendiri terutama anak-anak menginginkan suaminya tersebut untuk kembali ke profesi sebelumnya sebagai arsitek

"Selama perjalananya dari awal politik kang Emil, anak-anak cenderung lebih menginginkan ayahnya seperti dulu (sebagai arsitek). Karena mungkin Kang Emil adalah arsitek yang mencintai dunianya. Jadi mereka (anak-anak) sudah terbiasa dengan itu," katanya.

Atalia mengungkapkan,  pencalonan Emil dalam pilgub Jakarta menjadi pembicaraan keluarga dalam beberapa waktu terakhir. Tak hanya dari pihak keluarga, Atalia mengaku kerap mendapatkan curhatan dari warga terkait pencalonan suaminya menuju kursi DKI 1.

"Banyak yang curhat. Tidak hanya keluarga  tapi warga. Saya hanya menjawab sejauh mana yang saya tahu. Saya tidak bisa mengarahkan karena keputusannya pada hari ini. Pada akhirnya mereka sangat mendukung apa yang diputuskan oleh Kang Emil," pungkasnya.

Keputusan Emil dinilai tepat

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf menilai langkah Ridwan Kamil untuk tidak maju dalam Pilgub DKI 2017 merupakan keputusan yang tepat. Sebab, sosoknya masih dibutuhkan untuk menyelesaikan problematika Kota Bandung.

"Itu keputusan yang tepat sekali. Memang masyarakat Bandung sepertinya tidak menghendaki Kang Emil meninggalkan Kota Bandung. Bukan hanya titik tapi juga tanggung jawab dan komitmen," kata Asep.

Menurutnya, dengan keputusan tersebut, Emil dapat menunjukkan dirinya yang tidak terburu-buru mengejar jenjang karir menuju jabatan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan banyaknya aspirasi warga Bandung yang tidak menginginkannya meninggalkan melenggang ke Jakarta.

Pasalnya banyak permasalahan Bandung yang harus diselesaikan dulu sesuai janjinya. Emil sendiri dalam beberapa kesempatan,  mengakui masih banyak permasalahan harus ditindaklanjuti, mulai dari kemacetan, PKL, masalah kesejahteraan sosial, hingga ruang terbuka hijau harus dibereskan.

"Harapannya sisa dua tahun bisa dituntaskan meskipun tidak semuanya beres karena ada yang memakan waktu lebih dari itu," ucapnya.

Asep menilai putusan ini patut diapresiasi. Dengan langkah tepat ini, Emil tidak perlu mengkhawatirkan jenjang karir ke depannya.

Justru ia menilai kesempatan menjadi pejabat nasional masih terbuka lebar. Meskipun bukan melalui jenjang menjadi orang nomor satu di Ibu Kota Indonesia.

"Bukan mustahil dia justru bisa jadi calon pemimpin Indonesia. Itu sangat terbuka sekali. Terbuka banyak pilihan karir dia walaupun tidak maju dalam Pilgub DKI 2017," katanya.

Kredit

Bagikan