Dinkes Kota Bandung ingatkan orangtua ikuti Pekan Imunisasi Nasional

Ilustrasi imunisasi
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak kepada orang tua yang memiliki anak berusia 0 hingga 59 bulan untuk mengikuti program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dilaksanakan pada 8-15 Maret mendatang. Dinkes menjamin imunisasi yang diberikan dipastikan aman, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara. Dalam acara sosialisasi PIN tingkat Kota Bandung yang digelar di Ruang Serbaguna, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (17/2/).
"Kami harap para orang tua membawa anak bayi yang berusia 0 hingga 59 bulan ke pos PIN untuk imunisasi pada 8 Maret hingga 15 Maret nanti," ujar Ahyani.
Ahyani menuturkan, saat ini ada sekitar 250 ribu anak berusia 0 hingga 59 bulan di Kota Bandung. Dari jumlah itu, pihaknya menargetkan 96 persen balita untuk mengikuti program Pekan Imunisasi Nasional pada Maret mendatang.
Ahyani mengaku, pihaknya telah menginstruksikan kepada para kader Posyandu dan sukarelawan untuk menyebar surat undangan kepada para orang tua terkait program Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
"Tiga hari sebelumnya warga harus dapat undangan supaya enggak lupa. Suratnya bisa disebarkan oleh petugas, kader atau sukarelawan," kata Ahyani.
Ahyani menambahkan, para Kader Posyandu dan sukarewan juga nanti akan menyisir jika ada balita yang terlewat atau tidak datang ke PIN nanti.
"Nanti petugas akan melakukan penyisiran bila ada balita yang terlewat atau tidak datang ke pos PIN," jelas dia.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Bandung Susatyo Triwilopo mengatakan gejala panas yang ditimbulkan saat imunisasi memang kerap terjadi. Namun hal itu merupakan hal yang wajar.
"Itu biasanya hanya terjadi untuk jenis imunisasi tertentu seperti campak. Untuk gejala panasnya ini sebuah proses mengkompensasi anti gen untuk membentuk anti bodi. Jadi jangan khawatir," ujar Susatyo.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak