Dinkes Kota Bandung ingatkan orangtua ikuti Pekan Imunisasi Nasional

user
Farah Fuadona 17 Februari 2016, 16:17 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak kepada orang tua yang memiliki anak berusia 0 hingga 59 bulan untuk mengikuti program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang dilaksanakan pada 8-15 Maret mendatang. Dinkes menjamin imunisasi yang diberikan dipastikan aman, sehingga para orang tua tidak perlu khawatir.

Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara. Dalam acara sosialisasi PIN tingkat Kota Bandung yang digelar di Ruang Serbaguna, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (17/2/).

"Kami harap para orang tua membawa anak bayi yang berusia 0 hingga 59 bulan ke pos PIN untuk imunisasi pada 8 Maret hingga 15 Maret nanti," ujar Ahyani.

Ahyani menuturkan, saat ini ada sekitar 250 ribu anak berusia 0 hingga 59 bulan di Kota Bandung. Dari jumlah itu, pihaknya menargetkan 96 persen balita untuk mengikuti program Pekan Imunisasi Nasional pada Maret mendatang.

Ahyani mengaku, pihaknya telah menginstruksikan kepada para kader Posyandu dan sukarelawan untuk menyebar surat undangan kepada para orang tua terkait program Pekan Imunisasi Nasional (PIN).

"Tiga hari sebelumnya warga harus dapat undangan supaya enggak lupa. Suratnya bisa disebarkan oleh petugas, kader atau sukarelawan," kata Ahyani.

Ahyani menambahkan, para Kader Posyandu dan sukarewan juga nanti akan menyisir jika ada balita yang terlewat atau tidak datang ke PIN nanti.

"Nanti petugas akan melakukan penyisiran bila ada balita yang terlewat atau tidak datang ke pos PIN," jelas dia.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Bandung Susatyo Triwilopo mengatakan gejala panas yang ditimbulkan saat imunisasi memang kerap terjadi. Namun hal itu merupakan hal yang wajar.

"Itu biasanya hanya terjadi untuk jenis imunisasi tertentu seperti campak. Untuk gejala panasnya ini sebuah proses mengkompensasi anti gen untuk membentuk anti bodi. Jadi jangan khawatir," ujar Susatyo.

Kredit

Bagikan