Bandung.merdeka.com - Kota Bandung kembali bersiap untuk penilaian Adipura tahun 2016 ini. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertekad untuk mempertahankan Piala Adipura yang telah diraih pada 2015 lalu.

Selain merevitalisasi TPS dan membangun Biodigester, Pemkot Bandung berencana untuk memodernisasi teknologi pengelolaan sampah anorganik melalui bank sampah.

"Penilaian bank sampah belum maksimal. Kekurangan kita di bank sampahnya, sehingga bank sampahnya mau dibuat keren," ujar Ridwan Kamil kepada Merdeka saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (15/2).

Pria yamg akrab disapa Emil ini menuturkan, rencananya bank sampah di Kota Bandung akan lebih dimaksimalkan dengan pendekatan teknologi. Sehingga masyatakat mau memilah sampah-sampah anorganik untuk kemudian dijual ke bank sampah.

"Sekarang belum maksimal karena ga ada benefit untuk masyarakat. Maka bank sampah dikerenin sehingga orang tahu kalau kita milah sampah bakal dapat duit," kata Emil.

Emil mengungkapkan, pihaknya mencontoh kota makassar dalam hal pemilahan sampah. Keberadaan bank sampah disana menggunakan sistem jemput bola ke masyarakat. Emil berencana akan menerapkan konsep serupa untuk diterapkan di Kota Bandung.

"Jadi nanti bisa dijemput langsung ke rumah-rumah. Sehingga, orang tidak perlu jauh-jauh pergi ke bank sampah Tinggal sms ambil sampahnya, datanglah mobilnya dikasih duit pula, keren," ujarnya.