Siput, binatang berlendir dengan manfaat besar
Bandung.merdeka.com - Bagi sebagian besar orang, bekicot atau siput (snail) merupakan hewan menjijikkan. Namun rupanya hewan berlendir ini banyak dinikmati penduduk bumi. Orang Spanyol misalnya, menyebutnya (Caracol), orang Portugal (Caracol), orang Prancis (Escargot), orang Filipina (Kuhol), orang Hindia (Ghonga), dalam bahasa Tamil disebut (Nattam, Nattu) dan lainnya. Di Indonesia sendiri, orang menyebutnya bekicot.
Percaya atau tidak, bekicot ini merupakan bahan utama dalam masakan Perancis. Tidak hanya di Perancis, di berbagai negara lain, termasuk Spanyol, Filipina, Maroko, Aljazair, Italia, Portugal, Yunani, Belgia, Vietnam, Laos, Kamboja, Siprus, Malta dan bagian dari Amerika Serikat, binatang ini juga dinikmati.
Bekicot atau siput, seperti dikutip dari www.foodofy.com, meskipun mereka terlihat berlendir dan menjijikkan, namun dikenal karena kelezatannya yang unik. Terlepas dari ini, siput mengandung sejumlah besar protein dan nutrisi penting lainnya.
Sejarah siput sebagai menu makanan ternyata sudah ada sejak zaman Romawi. Mereka dibawa dari Liguria dan digemukkan di kebun siput sampai mencapai tahap layak untuk dikonsumsi. Siput populer disajikan dengan susu karena efek stimulasi mereka, seperti yang dinyatakan oleh Pliny dan Varro. Bangsa Romawi memiliki peran besar memopulerkan resep siput untuk wilayah Eropa dan Mediterania.
Hama kecil ini juga diperkenalkan ke Kepulauan Inggris. Pada awal Abad Pertengahan, siput banyak dinikmati dan dianggap lebih baik ketimbang ikan maupun daging. Binatang ini banyak dikonsumsi selama masa Prapaskah dan banyak dibudidayakan sebagai alat tukar barang. Untuk digunakan sebagai alat tukar, siput harus gemuk dan memiliki rasa lezat saat dimakan.
Berikutnya, siput juga diketahui banyak dikonsumsi untuk program diet dan sebagai obat untuk berbagai masalah kesehatan. Teknik modern konservasi siput banyak diperkenalkan pada awal abad ke-20 di Eropa Timur, Afrika dan Asia.
Berikut ini manfaat siput:
1. Siput merupakan sumber dari lektin (protein mengikat sel tubuh pada glikoprotein dan glikolipid) yang berharga, memiliki sifat anti-kanker dan membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan sel-sel kanker.
2. Lendir siput sangat kaya allantonin, kolagen dan elastin, yang bermanfaat untuk pengobatan penyakit kulit dan patah tulang. Sekresi atau pelepasan lendir secara kimiawi juga memiliki peptida tembaga, yang dianggap sebagai satu-satunya sumber zat yang diproduksi untuk menciptakan krim yang berguna untuk menyamarkan bekas luka dan luka.
3. Serum yang disekresi oleh siput ini merupakan sumber yang sangat baik dari oligosakarida yang bertindak sebagai hidrator untuk kulit. Bila diterapkan secara langsung pada kulit, serum ini memiliki keajaiban untuk menyembuhkan jerawat, membuat kulit bercahaya alami dan melindungi sel-sel kulit dari kerusakan.
4. Racun yang diekstrak dari siput laut sangat bermanfaat bagi orang yang menderita kecanduan, depresi dan penyakit Parkinson. Zat ini menghasilkan versi sintetis dari toksin yang menghalangi atau merangsang reseptor, yang melepaskan bahan kimia di otak.
5. Selain itu, racun yang diekskresikan oleh siput juga berharga untuk merangsang dopamin. Hal ini berguna bagi orang-orang pengidap penyakit saraf yang kekurangan dopamin.