Jelang Imlek, ada tradisi tukar solusi di vihara tua Bandung
Bandung.merdeka.com - Salah satu kelenteng tua di Bandung adalah Vihara Dharma Ramsi, di Jalan Cibadak, Bandung. Setiap menjelang tahun baru Imlek 2567, vihara yang berdiri sejak 1959 itu banyak dikunjungi untuk sembahyang Imlek.
Vihara Dharma Ramsi merupakan vihara Tri Dharma. Artinya tidak hanya dikunjungi oleh satu penganut aliran saja. Di vihara ini ada patung-patung dewa yang mewakili tiga aliran besar dalam Agama Budha, yakni Budhis, Konghucu dan Tao.
Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Darmawan Asikin, mengatakan warga yang berkunjung ke vihara kebanyakan dari Bandung. Tujuannya tidak lain untuk memanjatkan doa, bersyukur dan menyambut pergantian tahun.
Dalam berdoa mereka menyalakan lilin sesuai peruntukan, lilin tersebut diberi nama sesuai dengan nama orang menyalakannya. Lilin sendiri simbol dari penerangan kehidupan.
Kedatangan ke vihara juga sebagai ajang silaturahmi dengan sanak saudara atau sahabat yang lama tak bertemu. Maka sudah menjadi tradisi di Vihara Dharma Ramsi selesai sembahyang atau menjelang puncak pergantian tahun pengunjung vihara biasa terlibat perbincangan ngalor-ngidul.
“Biasanya tema yang dibahas beragam, mulai masalah bisnis, penyakit hingga jodoh. Tiap masalah dikasih solusinya biasanya,” tutur Darmawan, kepada Merdeka Bandung.
Untuk solusi penyakit, kata dia, misalnya solusinya informasi pengobatan. Sedangkan masalah jodoh biasanya diatasi dengan saling tukar informasi tentang teman lain yang juga sedang mencari pasangan hidup.
Topik obrolan macam-macam, mulai dari masalah bisnis atau pekerjaan, penyakit atau obat, hingga jodoh. “Kalau ada yang belum punya jodoh, teman yang lain akan bilang bahwa ada temannya yang juga lagi cari jodoh. Lalu mereka pun saling kenalan,” tutur pria yang bertugas sudah empat tahun di salah satu kelenteng berpengaruh di Bandung itu.