15 Eks Gafatar asal Bandung ditampung di Rumah Singgah
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 15 orang eks anggota gerakan fajar nusantara (Gafatar) asal Kota Bandung diserahkan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Pemkot Bandung pada Senin (1/2/). Untuk sementara waktu mereka akan ditampung di rumah singgah untuk dilakukan pembinaan sebelum kembali ke wilayahnya masing-masing.
"Sesuai dengan kesepakatan seluruh dinsos kab/kota dari dinsos provinsi Jabar bahwa seluruh eks gafatar dikembalikan ke daerah asal. Jadi ada 15 warga Kota Bandung yang terdiri dari tiga kepala keluarga. Mereka ada dari wilayah Buah Batu, Kiarcondong dan Antapani," ujar Sekertaris Dinas Sosial Kota Bandung, Medi Mahendra saat ditemui di rumah singgah, Jalan Sukamulya, Kota Bandung, Senin (1/2).
Medi mengatakan, keluarga dari warga eks Gafatar sudah menemui mereka di rumah singgah. Namun sebagian dari mereka lebih memilih mencari tempat tinggal sendiri karena beralasan tidak ingin membebani keluarga mereka. Selain itu ada sebagian dari mereka yang tidak memiliki tempat tinggal.
"Untuk warga yang tidak memiliki tempat tinggal kami upayakan menempatkan mereka sementara waktu di rumah singgah. Kami akan mengcover kebutuhan sandang dan pangan mereka," katanya.
Selain itu lanjut Medi, pihaknya juga akan membantu warga eks Gafatar untuk mencarikan kontrakan sebagai tempat tinggal mereka. Pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan unsur pimpinan untuk menyediakan tempat di rumah susun milik Pemkot Bandung.
"Termasuk akan memfasilitasi saudara eks Gafatar mencari kontrakan. Kami juga sudah lapor ke Kepala Dinas untuk melakukan koordinasi dengan pimpinan agar ditempatkan di rusun," katanya
Medi mengungkapkan, pihaknya juga sudah menawarkan kepada warga eks Gafatar untuk mengikuti pelatihan keterampilan tangan dan wirausaha. Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan saat mereka kembali ke kehidupan masyarakat memiliki keterampilan.
"Jadi kami tawarkan mereka untuk diikutsertakan dalam program pelatihan keterampilan tangan dan kewirausahan. Jadi saat mereka kembali ke masyarakat mereka dapat bekal keterampilan," ujarnya.