TNI AU gagalkan penyelundupan senpi di Bandara Husein Sastranegara
Bandung.merdeka.com - Satuan polisi militer (Satpom) TNI AU Lanud Husein Sastranegara menggagalkan pengiriman senjata api jenis revolver di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Paket ini akan dikirim ke Sulawesi Selatan.
Kasi Lidpamfik TNI AU Husein Sastranegara, Lettu Ahsanul Arifin menuturkan, pengungkapan dilakukan saat pihaknya melaksanakan patrol rutin di wilayah Pom Husein Sastranegara, 26 Januari 2016.
Di saat patrol itu, agen pegiriman ekspedisi luar Jawa melaporkan kecurigaannya terhadap paket kiriman yang terbaca sinar X-Ray sebagai senjata api jenis pistol. Agen paket tersebut kemudian melaporkan temuannya ke Satpom TNI AU yang sedang berpatroli.
“Saat Patroli kami mendapat informasi dari operator agen kargo terkait dugaan ditemukan benda mirif senpi,” katanya, Lettu Ahsanul Arifin di Kodim 0618/BS Kota Bandung, Jumat (29/1).
Begitu menerima laporan tersebut, lanjut dia, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lokasi (TKP) untuk memastikan dugaan operator paket. Setelah dilakukan pengecekan, diketahui paket tersebut jenis revolver.
Selanjutnya, temuan senpi tersebut dikoordinasikan dengan Kodim 0618/BS Kota Bandung, Polrestabes Bandung hingga Polda Jabar. “Untuk selidiki kasus ini,” katanya.
“Hasilnya untuk pengirim sudah diamankan,” tambahnya. Pengirim sendiri adalah pria berinisial SP, warga Ujung Berung, Bandung.
Kodim 0618/BS Kota Bandung Kolonel Infantri Agoes Hari Soewanto menambahkan, revolver yang berusaha diselundupkan tersebut adalah Colt 38 kaliber 38 buatan italia 1871.
“TNI AU curigai paket. Setelah diperiksa ternyata organik,” katanya.
Ia mengatakan, selanjutnya pihaknya akan melimpahkan kasus tersebut ke kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut terutama mengenai kemungkinan terkait jaringan terorisme.
Selain itu, penyelidikan senpi ini mengamankan tiga orang sebagai pembeli, perantara dan pengirim. Barang bukti dari disita sejumlah senjata tajam antik seperti pedang, rencong, dan lainnya. Untuk sementara pihaknya menduga pembeli paket adalah kolektor barang antik.
Dugaan sementara, peyelundupan revolver tersebut tidak terkait dengan jaringan teroris, melainkan sebagai kolektor barang antik. “Sementara ini (mereka kolektor) barang antik, tidak ada yang lain. Tapi nanti ada pendalaman dan penyelidikan,” katanya.