Sebanyak 192 mantan Jemaat Gafatar ditampung di Dinsos Jabar

user
Muhammad Hasits 27 Januari 2016, 10:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 192 orang jemaat Gafatar‎ tiba di Balai Pemberdayaan dan Pembinaan Remaja, Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat dari Kalimantan Barat. Dengan menggunakan empat bus, mereka tiba di balai yang terletak di Kota Cimahi sekira pukul 17.30 WIB.

Kepala Bidang ‎Pemberdayaan Sosial Dinsos Jawa Barat, Tatang Subarna mengatakan untuk langkah awal para jemaat Gafatar tersebut akan ditampung dan diberikan pembinaan.

"Jumlah kloter pertama di sini jumlahnya ada 192 orang. Sesuai dengan pesan Gubernur, mereka ‎harus diterima dengan manusiawi dan menerima dengan sebaik mungkin. Untuk langkah awal kami akan menampung dan memberikan pembinaan selama lima sampai tujuh hari," kata Tatang, Selasa (26/1).

‎Dia mengatakan, pihak pemerintah akan memberikan beberapa fasilitas selama ditampung di Balai tersebut. Sementara apabila terdapat jemaat Gafatar yang bukan warga Jawa Barat, kata dia, akan didata dan dikembalikan ke daerah asalnya.

‎"Mereka yang bukan warga Jabar, sementara kita menampung dulu. Sekarang belum tahu yang bukan warga Jabar,karena jumlahnya bertambah terus. Pembinaannya sesuai jadwal soal Agama, Sosial, dan wawasan Kebangsaan. Lalu trauma healing, konseling, dan kita libatkan perkerja sosial," jelas Tatang.

Tatang mengatakan Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) ini mampu menampung sebanyak 250 orang. "Ini ada tiga balai, bisa menampung 250 orang. Menurut informasi untuk Jawa Barat kurang lebih 400 orang. Kalau ini kloter pertama jumlahnya 192 orang," kata Tatang.

‎Menurut Tatang, setelah dilakukan pendataan, para eks Jamaat Gafatar akan ditempatkan di cottage atau wisma yang berada di Balai tersebut. Selain itu, pihaknya akan memberikan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian.

‎"Kami sudah merencanakan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makan, pakaian, pampers, kebutuhan bayi, dan sebagainya kami siapkan. Itu sesuai dengan pesan Gubernur‎ (Jawa Barat)". ujarnya.

Untuk menjaga keamanan, kata Tatang, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dan semua elemen masyarakat. ‎"Kami kordinasi dengan pihak keamanan, ikut membantu kepada kita. Tapi terjadi bencana sosial ini bukan hanya pemerintah, tapi semua elemen harus membantu," ujarnya.

Kredit

Bagikan