Cat yang dipakai manusia silver mengandung zat berbahaya

user
Muhammad Hasits 19 Januari 2016, 18:23 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Manusia Silver melumuri seluruh tubuhnya dengan cat berwarna silver (perak) dari ujung rambut hingga ujung kaki. Penampilan para manusia silver yang 'nyentrik' ini tidak lain untuk menarik perhatian masyarakat agar memberikan sumbangan kepada mereka.

Namun di balik penampilan mereka yang nyentrik,  rupanya tersimpan bahaya bagi kesehatan. Sebab cat yang mereka gunakan untuk melumuri hampir seluruh tubuhnya diduga mengandung bahan-bahan kimia berbahaya memang tidak diperuntukan untuk kulit.

"Dari catatan dinas kesehatan, cat yang mereka gunakan terbuat dari bahan kimia yang memang tidak dirancang untuk bersentuhan langsung dengan kulit manusia. Kulit manusia berfungsi untuk melindungi tubuhnya, kemudian ditempelkan zat kimia. Tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan mereka," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara kepada Merdeka Bandung, Selasa (19/1).

Ahyani mengatakan, cat berwarna perak yang biasa digunakan oleh para 'manusia silver' di Bandung memiliki dampak serius bagi kesehatan. Untuk dampak jangka pendek, akan mengakibatkan iritasi pada kulit kemudian memerah dan terasa panas. Sementara untuk jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit serius seperti ginjal dan kanker.

"Cat itu kan ada unsur kimia logam dan sebagainya. Itu bisa menyerap melalui kulit kemudian masuk ke darah. Di jangka panjang bisa merusak ginjal, karena ada zat kimia tadi yang masuk melalui darah," katanya.

Ahyani mengungkapkan, pihaknya telah berkali-kali mengingatkan kepada para 'manusia silver' tentang bahaya cat yang mereka gunakan terhadap kesehatan. Namun rupanya imbauan dari dinas kesehatan tak digubris oleh mereka.

"Kami berkoordinasi dengan Dinsos untuk memberikan penjelasan kepada mereka (manusia silver) dari sisi kesehatannya. Apalagi mereka membeli cat di toko-toko  biasa. Untuk jangka pendek mungkin tidak terasa langsung, efek jangka panjang mungkin akan baru terasa," pungkasnya.

Kredit

Bagikan