Bus TMB di Bandung Berhenti Beroperasi, Ini Penyebabnya
Bandung.merdeka.com - Bus Trans Metro Bandung (TMB) koridor 2 jurusan Cicaheum-Cibereum dan koridor 3 jurusan Cicaheum-Sarijadi tidak terlihat beroperasi pada Kamis (7/1). Kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat dan menjadi perbincangkan hangat di media sosial.
"Kenapa hari ini TMB cicaheum-sarijadi nggak beroperasi? Saya sengaja nggak bawa motor, eh TMBnya ngga jalan," tulis pemilik akun Twitter @mochiqbalts.
Keluhan serupa juga diungkapkan pemilik akun @mutz_ogawa "Mau tanya dong. knp yaa tmb koridor 3 shelterx pada ttup..trus kok gada pemberitahuan apa2 sebelimnya?hkz.."
Berdasarkan pantauan, baik di jalur bus TMB koridor 3 maupun koridor 2 tidak terlihat aktivitas. Petugas tiket yang biasa berjaga di setiap shelter pun tidak nampak.
Saat dikonfirmasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TMB Dishub Kota Bandung Sultoni, mengatakan bus TMB di koridor 3 dan 2 memang sedang tidak beroperasinya. Sebab kontrak dengan operator untuk pengoperasian bus telah habis pada akhir tahun lalu.
"Kita lagi mempersiapkan untuk lelang operator, sekaligus tahapan evaluasi. Jadi untuk sementara waktu, bus TMB memang tidak jalan dulu," ujar Sultoni kepada Merdeka Bandung, Kamis (7/1).
Pihaknya mengaku, belum dapat memastikan kapan proses lelang akan selesai dilakukan hingga muncul pemenang lelang. Namun demikian, Sultoni berharap, proses lelang ini bisa selesai dalam waktu dekat.
"Kami berharap proses lelang ini beres dalam dua minggu ke depan. Pelayanan kan harus tetap berjalan," katanya.
Menurut Sultoni, pada tahun 2015 lalu, operator TMB koridor 2 dikelola oleh Perum Damri. Sementara untuk koridor 3 dikelola oleh PT. Trans Metro Bandung.
"Masa kontrak operator telah habis pada akhir Desember lalu. Karena menunggu pemenang lelang, membuat pengoperasian TMB tertunda sejak awal bulan hingga proses lelang selesai," pungkasnya.
Pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK) TMBÂ Yadi Haryadi menambahkan pihaknya menganggarkan dana Rp 2 miliar dari APBD untuk pengoperasian bus TMB tahun 2016. Biaya itu digunakan untuk gaji sopir dan kondektur, membeli BBM, perawatan kendaraan secara berkala selama satu tahun.
"Kami meminta maaf kepada masyarakat, mohon bersabar. Mudah-mudahan bus TMB secepatnya kembali beroperasi," tandasnya.