Dinsos imbau masyarakat tak beri uang anak punk dan gepeng di jalanan

user
Mohammad Taufik 06 Januari 2016, 18:19 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan donasi atau sumbangan kepada PMKS (penyandang masalah kesejahteraan sosial) seperti gelandangan pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal).

Dengan pola perilaku masyarakat yang permisif terhadap keberadaan mereka, dikhwatirkan justru akan meningkatkan jumlah PMKS.

"Jadi jangan memberikan donasi di jalan. Dengan semakin banyak masyarakat yang permisif, mereka akan merasa semakin nyaman," ujar Sekretaris Dinas Sosial Kota Bandung Medi Mahendra kepada Merdeka Bandung, Rabu (06/01).

Medi menuturkan, berdasarkan catatan dinsos, sepanjang tahun 2015 lalu ada 1.118 gepeng dan anjal berhasil dijangkau. Selain itu juga ada 310 orang WTS (wanita tuna susila) yang turut dijangkau. "Alasan mereka turun ke jalan itu alasan klise, persoalan ekonomi," katanya

Medi mengungkapkan, hampir sebagian besar PMKS yang berhasil dijangkau diketahui berasal dari luar Kota Bandung. "85 persen PMKS yang dijangkau itu bukan warga Bandung. Lebih mirisnya lagi ada kecenderungan dari pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab 'mengirim' kelompok psikotik (ganguan jiwa) dari luar kota ke Kota Bandung," ujarnya.

Mungkin, dia melanjutkan, mereka melihat di Bandung sedang gencar-gencarnya dilakukan penjangkauan. "Namun meski bukan warga Bandung, di satu sisi enggak bisa tutup mata jika ada warga yang telantar," paparnya.

Medi mengimbuhkan, melalui pola pembinaan yang dilakukan di tempat rehabilitasi oleh dinsos, secara bertahap kecenderungan PMKS untuk kembali ke jalan mulai turun.

"Alhamdulillah dari pembinaan dan pelatihan yang diberikan seperti bengkel, berkebun, itu mengangkat derajat hidup mereka. Kita beri modal sehinngga mereka bisa hidup mandiri. Sehingga kecenderungan mereka untuk kembali turun ke jalan mulai berkurang," ujarnya.

Kredit

Bagikan