Ridwan Kamil klaim warga Bandung kian makmur, gap kaya-miskin mengecil

user
Mohammad Taufik 06 Januari 2016, 11:50 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan angka gini ratio di Kota Bandung semakin mengecil. Gini ratio merupakan rasio ketimpangan ekonomi (gap antara orang kaya dan orang miskin).

"Jadi ada kabar baik secara ekonomi, gini ratio kita mengecil selama dua tahun. Gini ratio itu adalah rasio ketimpangan ekonomi (gap orang miskin orang kaya). Jadi orang kaya miskin tidak terlalu jauh," ujar Ridwan kepada Merdeka Bandung, Selasa (5/1).

Menurut Ridwan, angka gini ratio diketahui berdasarkan kajian yang dilakukan oleh tim ekonomi dari Unpad. Dia menyebut angka gini ratio pada 2013 berada di angka 0,4. Sementara pada tahun ini angkanya turun menjadi 0,336.

Ridwan mengatakan, dengan adanya penurunan ini, artinya pendapatan antara orang miskin dan kelompok orang kaya di Bandung tidak terlalu jauh.

"Semakin mengecil kan artinya pendapatannya semakin mendekat. Sehingga kemakmuran itu bisa tercapai kalau gini rasionya mengecil. Itu standar Bank Dunia," katanya.

Ridwan mengklaim, program-program yang telah dijalankan oleh pemkot menjadi salah satu faktor menurunnya angka gini ratio di Bandung.

"Salah satu faktornya adalah program Kredit Melati. Sudah 6000 penerima kredit dengan total Rp 18 miliar. Kalau dirata-rata per orang menerima Rp 3 juta," kata Ridwan.

Selain itu lanjut dia, meningkatnya angka UMK Kota Bandung juga menjadi faktor turunnya angka gini ratio.

"Itu juga mempengaruhi. Semakin tinggi upah minimumnya sehingga mengejar gap dengan kelas menengahnya," ujarnya.

Kredit

Bagikan