"Jangan sampai pencak silat diklaim negara lain"


Pencak silat
Bandung.merdeka.com - Demi mencegah kepunahan seni dan budaya Indonesia, perlu dilakukan pelestarian dan diakui oleh UNESCO. Hal itu kini tengah diupayakan oleh Masyarakat Pencak Silat Indonesia (Maspi) dengan mengenalkan kembali seni beladiri asal Tanah Air itu kepada generasi muda saat ini.
Ketua Maspi, Asep Gurwawan menuturkan perkembangan zaman telah mengikis sedikit demi sedikit seni budaya yang ada. Bahkan menurutnya, pencak silat dilebih diminati oleh masyarakat dari benua Eropa dan negara lain seperti Perancis, Belanda, Inggris, Amerika, dan lainnya.
"Kami khawatir didahului negara tetangga dan negara lainnya. Kami tetap berupaya mengenalkan kepada generasi muda di Indonesia," ungkap Asep beberapa waktu lalu.
Asep mengungkapkan, beberapa negara telah menciptakan buku tentang pencak silat. Dia berharap, negara sendiri bisa lebih mendokumentasikan seni dan budaya dari pencak silat.
"Di sisi lain perlu untuk dokumentasi pencak silat tradisi. Sebagai ilmu juga pencak silat adalah sebagai pusaka. Ilmu harus dipelajari dan pusaka harus dilestarikan," ujarnya.
Menurutnya, beladiri pencak silat wajib digunakan dan dipelajari oleh para tentara di Vietnam. Selain itu, banyak atlet pencak silat dari Vietnam yang handal karena dibina secara baik oleh pemerintahnya.
"Jangankan di Malaysia, di Vietnam, sudah diterapkan di militernya. Itu sudah dari tahun 1996. Banyak atlet-atlet Vietnam juga yang handal, itu karena pembinaan yang bagus," jelasnya.
Di samping itu, kata Asep, Maspi kini tengah berupaya agar pencak silat bisa diakui oleh dunia melalui UNESCO. Namun hal itu tak lepas dari dukungan pemerintah yang membantu agar bisa terwujud.
"Kami harus mengupayakan secepatnya. Sekarang bagaimana bisa keterima di UNESCO, kami harus tampil dua kali di Paris. Jangan sampai silat diklaim oleh negara lain. Kami tidak ingin punah di tanah sendiri," jelasnya.
"Silat Malaysia sangat didukung penuh oleh pemerintahnya, mudah-mudahan saja pemerintah di kita sudah mulai peduli. Karena semua pihak menengok, bahwa ini budaya kita, terutama dipelopori Jawa Barat," ucapnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak