Promosikan pencak silat warisan budaya, Emil temanis MASPI ke UNESCO
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 25 orang dari Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI) akan tampil di Markas UNESCO di kota Paris, Perancis. Mereka akan tampil tanggal 9 Mei 2017 di hadapan lebih dari 180 perwakilan negara.
Penampilan pencak silat di markas UNESCO menjadi salah satu penilaian bagi UNESCO untuk menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia atau Intangible Worlds Heritage.
Rombongan tersebut akan berangkat Minggu (7/5) ini dan akan kembali ke Indonesia pada tanggal 15 Mei 2017. Dari total rombongan yang akan berangkat ke Paris itu sebanyak 12 orang merupakan pesilat, lima orang nayaga dan sisanya merupakan tim pendukung termasuk perwakilan kemendikbud.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan akan memimpin langsung sekaligus mewakili negara Indonesia yang ditugaskan oleh Kemendikbud untuk meyakinkan bahwa pencak silat ini milik Indonesia bukan milik negara lain.
"Saya yakin bahwa budaya pencak silat ini bisa diakui oleh dunia," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan sebelum berangkat ke Paris beberapa waktu lalu.
Menurut dia, pencak silat ini datang dari sebuah budaya yang lintas dimensi tidak hanya bela diri saja, melainkan ada musik, fesyen kemudian tarinya yang berbeda dengan yang lain.
"Ini yang tidak dimiliki oleh bela diri lain yang hanya fokus mengenai bela diri saja, mudah-mudahan dengan kedatangan budaya ini diplomasi lahirlah pengakuan, sehingga tidak lagi di akui oleh negara lain," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Bandung Dodit Ardian Pancapana, mengatakan keberangkatan wali kota menuju Paris merupakan tindak lanjut dari kunjungan Duta Besar/Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di UNESCO Fauzi Soelaeman ke Kota Bandung awal tahun lalu.
"Bapak Wali Kota akan melakukan presentasi di hadapan para juri UNESCO tentang mengapa pencak silat Indonesia perlu ditetapkan sebagai warisan dunia. Pak Wali Kota dipilih karena kepiawaiannya dalam bernegosiasi skala internasional. Mudah-mudahan ini akan jadi langkah yang baik agar pencak silat bisa diterima oleh UNESCO sebagai identitas Indonesia," katanya.
Dari Paris ke Tokyo
Dodit menambahkan, seusai agenda lawatan ke Perancis, Ridwan Kamil akan langsung terbang ke Tokyo, Jepang untuk menghadiri agenda penandatanganan kerja sama antara Kadin Kota Bandung dan Kadin Kota Tokyo. Kerja sama yang dilakukan adalah pemagangan siswa lulusan SMK Kota Bandung di perusahaan-perusahaan di Jepang.
"Para siswa nanti akan ditempatkan di perusahaan Jepang untuk pemagangan, sekaligus bekerja," kata Dodit.
Dodit mengemukakan, ada lebih dari 1000 pemuda Bandung yang akan mendapatkan pelatihan dan pengalaman kerja di negeri sakura itu. Ini merupakan wujud komitmen wali kota untuk menciptakan peluang kerja sekaligus meningkatkan kompetensi dan keahlian anak muda Bandung.
Ia menambahkan, kunjungan ini diharapkan meningkatkan peluang Kota Bandung agar mampu bersaing di tingkat global, baik secara ekonomi maupun sumberdaya manusianya. Wali Kota dijadwalkan akan kembali ke Bandung pada tanggal 12 Mei mendatang.