Pentingnya Skill Tambahan yang Dimiliki Mahasiswa Saat Ini

Suhono Harso
Bandung.merdeka.com - Di tengah masa pandemi, efisiensi sistem pembelajaran di perguruan tinggi menjadi isu penting dan juga menjadi tantangan ke depan. Perlu ada formula yang tepat sehingga mencetak lulusan kompeten.
Tantangan yang dihadapi masing-masing perguruan tinggi di Indonesia akan berbeda. Namun, adanya kolaborasi bisa menghadirkan solusi atas hambatan yang dirasakan masing-masing perguruan tinggi.
Mendorong itu, Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) menggandeng Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC ITB) menyelenggarakan Webinar bertema "Akselerasi Kampus Cerdas menuju Efisiensi Sistem Pembelajaran di Indonesia".
Ketua APIC Prof Suhono Harso Supangkat mengakui pandemi COVID-19 membuat setiap perguruan tinggi harus berinovasi terkait sistem pembelajaran. Namun, tentunya sistem yang diterapkan harus efisien agar esensi materi diterima dengan baik.
"Di era pandemi ini, menjadi tantangan bagi kita semua untuk berubah dan menyesuaikan dengan keadaan, terutama kampus yang harus tetap bisa melakukan efisiensi sistem pembelajaran," kata Suhono dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti, Kemendikbud Ristek Prof Aris Junaidi menjelaskan untuk mengejar ketertinggalan kita di masa pandemi yang sudah berjalan dua tahun ini, harus ada 16 skill tambahan yang harus dikuasai mahasiswa.
"Hal itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu fundasional literasi, kompetensi, dan karakter quality. Harapan dari 16 skill tersebut adalah untuk membangun dan disusun untuk menghadapi tantangan tantangan di masa yang akan datang," ungkap Aris.
Direktur Politeknik PU, IndratmoSoekarno Soekarno pihaknya sudah melakukan gebrakan lewat memanajemen air. Ia memberikan contoh yang sangat baik yang dapat ditiru oleh seluruh kampus di Indonesia untuk memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya apapun yang ada di kampus.
"Diperlukan juga peningkatan kualitas hidup dan didukung dengan pemimpin yang mampu beradaptasi terhadap transformasi. Langkah awal dalam mewujudkan hal tersebut adalah melakukan assessing atau pengukuran kesiapan kampus untuk mengikuti program smart campus dan digitalisasi," tutur dia.
BERITA TERKAIT
Zurich Luncurkan Entrepreneurship Bantu Siswa SMA & SMK Ciptakan Peluang Ekonomi
Manfaat Jam Tangan Pintar Bagi Atlet Panjat Tebing Aries Susanti Rahayu saat Latihan
Tingginya Minat Masyarakat Indonesia pada Produk Alternatif Daging
Beraktivitas Lebih Nyaman dengan Pakaian Berteknologi Anti Odor
Pentingnya Merawat Kulit dari Luar dan Dalam Agar Tetap Sehat
Platform Pijar Mahir Siap Dukung para Alumni Hadapi Tantangan Masa Depan
Lisa Blackpink Jadi BA Perusahaan Investasi Indonesia, Ini Alasannya
Bungasari dan Chef Achen Kembali Mencari Para Chef Rumahan
Pentingnya Metode yang Tepat Agar Anak Bahagia saat Belajar
Kerjasama SCCIC ITB dan Pemerintah Berlin Untuk Program Jakarta Smart Change
Jabar Genjot Penyebaran Dokter Spesialis Patologi Klinik Lebih Merata
Partnership Event Digelar Guna Promosikan Makanan dan Minuman Uni Eropa
Cara menambah Followers Instagram Gratis Secara Instan dari Situs Web dan Aplikasi
MS GLOW For MEN Ajak Komunitas Nonton Bareng Seri Mugello di 6 Kota
Dukung Transformasi Digital Di Bidang Hukum, Telkom Hadirkan Legal Analytics
Tak Lama Lagi, Infinix Note 12 Akan #TaklukkanBatas
BJB Syariah Perluas Potensi Layanan Haji dan Umrah
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Lintasarta Kolaborasi dengan BUMD Guna Percepat Digitalisasi
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Mencicip Beragam Makanan dan MinumanUni Eropa Dikenal Lezat