Cinta Quran Foundation Luncurkan Gerakan Hapus Buta Aksara Quran

user
Endang Saputra 21 Januari 2021, 15:27 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Cinta Quran Foundation membuat gebrakan baru di awal tahun 2021. Yakni, peluncuran Gerakan Hapus Buta Aksara Quran (GHBAQ). Dengan adanya kegiatan ini, Cinta Quran Foundation memantapkan komitmennya dalam mengedepankan kesadaran akan kebutuhan Quran dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat Indonesia khususnya seluruh muslim di Indonesia.

Sebelumnya, Cinta Quran Foundation telah sukses menggelar acara Amazing Muharram 9 dan Amazing Quran di tahun 2020 lalu. Sebagai bentuk komitmennya Cinta Quran Foundation akan menetapkan hari Kamis, 21 Januari 2021 sebagai 'Hari Hapus Buta Aksara Quran Nasional'. Pendeklarasian akan dilakukan pada pukul 21.30 WIB.

Dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung, Grand Launching Gerakan Hapus Buta Aksara Quran ini bersamaan dengan pemberian penghargaan langsung oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk rekor baru, 'Pembacaan Alquran Dengan Melibatkan Partisipan Daring Terbanyak Se-Dunia'q. Sebanyak 6.236 peserta mengikuti jumlah ayat yang terkandung di dalam kitab Al-Quran. Acara ini nantinya selalu dirayakan oleh seluruh muslim di Indonesia setiap tahunnya.

Peluncuran program dan social movement ini akan diramaikan para tokoh agama, dan public figure seperti KH. Tengku Zulkarnain, Ustadz Luqmanul Hakim, Mario Irwinsyah, Arie K. Untung, Peggy Melati Sukma, Dewi Sandra, dan Fenita yang akan memberikan testimoni dari program . Disiarkan secara langsung dari Studio 2 Cinta Quran Foundation dan akan tayang melalui channel Youtube Cinta Quran TV dan Amazing People selama empat jam. Dimulai dari pukul 18.00 sampai dengan 22.00 WIB.

Cinta Quran Foundation percaya, program dan social movement ini akan menjadi semangat baru bagi kita semua untuk mulai peduli kepada saudara-saudara muslim kita di Indonesia yang masih buta aksara Quran agar segera terbebas dari buta aksara Quran. Dan kami berharap melalui gerakan ini, keberkahan Allah akan turun di bumi tercinta Indonesia.

Kampanye GHBAQ ini bukan tanpa sebab. Saat ini Indonesia memegang peringkat angka populasi muslim terbesar di dunia. Kendatipun begitu angka tanggap aksara Quran kurang dari setengahnya. Dengan kata lain masih banyak muslim di Indonesia jauh dari ajaran Allah SWT.

Tsunami di Palu dan Donggala. Hempasan gulungan ombak yang kuat di Banten dan Lampung mengakibatkan korban berjatuhan; meninggal, luka berat, hilang, rumah dan hotel rata, semua porak poranda.

Rasanya tidak salah jika Cinta Quran Foundation, melalui kampanye GHBAQ menyadarkan kita betapa besarnya musibah yang ditimbulkan karena meninggalkan Quran. Musibah beruntun menimpa akibat dari kedurhakaan dan kezaliman kita.

Belum lagi perusakan alam yang sistemis dan massif. Pemimpin yang diberi amanah namun banyak maksiat, zalim, dan khianat kepada rakyatnya. Dan orang baik yang hanya berdiam diri.

Tentunya, semua ini menjadi teguran agar tetap bersabar. Musibah dapat dijadikan pelajaran agar semakin giat beribadah dan berbuat baik, bertobat, merenung dan bermuhasabah atas apa saja yang pernah dilakukan. Membangun kembali hubungan antara kita sebagai hamba ciptaan-Nya dengan Allah sebagai Sang Khaliq maupun sebagai anak bangsa dalam perilakunya di negeri tercinta melalui Quran.

Kredit

Bagikan