Rumah Zakat Kembali Meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian

user
Endang Saputra 06 April 2020, 11:15 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tahun ini, Rumah Zakat kembali berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan di tahun 2019. Ini kali ke 14 Rumah Zakat mendapatkan opini tersebut yang merupakan opini tertinggi dalam bidang audit keuangan.


CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengatakan sesuai dengan undang-undang No 23/2011 tentang pengelolaan zakat, bahwa semua lembaga amil zakat harus bersedia diaudit syariat dan keuangan.

Menurutnya, salah satu tantangan bagi pengelola zakat adalah memperoleh kepercayaan dari masyarakat dan dengan melakukan audit dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Rumah Zakat.

Nur Efendi mengungkapkan hampir 22 tahun Rumah Zakat menjembatani 300.000 donatur untuk berbagi dan membahagiakan lebih dari 34 juta penerima layanan manfaat yang membutuhkan lewat program pemberdayaan terintegrasi bernama Desa Berdaya. Di tahun 2019, bersama para donatur, Rumah Zakat telah membangun 1.620 Desa Berdaya dari Aceh sampai Papua.

Desa Berdaya sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa. Rumah Zakat menempatkan satu relawan inspirasi di desa berdaya yang bertugas mendampingi dan menjadi fasilitator pemberdayaan bagi warga desa.

Untuk memajukan perekonomian warga, Desa Berdaya membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) yang memiliki beragam unit usaha.

"Alhamdulillah atas kontribusi semua pihak, di tahun 2019 sebanyak 41 persen dari mustahik yang kita bina meningkat kesejahteraannya, dan 21,4 persen keluar dari garis kemiskinan" ujar Nur Efendi dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.

Program Desa Berdaya yang memiliki ruang lingkup ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan tersebut diharapkan dapat berpartisipasi pada pencapaian SDGs. Tercatat bahwa program yang diusung Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra memiliki kontribusi pada 28 target dan 56 indikator SDGs.


"InsyaAllah kami akan terus konsisten dalam menyelaraskan program-program pemberdayaan Rumah Zakat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global,” ungkap Nur Efendi

Sementara itu, merespon dampak dari pandemik Covid-19 yang tak hanya berpengaruh pada kesehatan, tapi juga perekonomian masyarakat, Rumah Zakat menginisiasi program Bersama Hadapi Corona.

Rumah Zakat mengajak segenap lapisan masyarakat untuk berkolaborasi dalam mengatasi dampak tersebut.

Rumah Zakat akan menyalurkan 10.000 Alat Pelindung Diri (APD), 7000 paket Bingkisan Keluarga Pra Sejahtera berupa sembako dan 135.000 paket makanan siap santap. Makanan tersebut akan didistribusikan kepada pekerja terdampak wabah virus corona di 33 provinsi.

Rumah Zakat pun telah menyalurkan beragam program seperti sosialisasi PHBS di 24 provinsi, serta sterilisasi fasilitas umum di 660 titik. Program tersebut dijalankan dengan menurunkan para relawan terlatih dan profesional.


"Kami juga sedang membangun hand washer portable yang akan ditempatkan di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” ungkap Nur Efendi.

Kredit

Bagikan