Menilik Busana Muslim Hingga Kontemporer di 23 Fashion District 2019

user
Endang Saputra 09 Desember 2019, 16:52 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Di hari kedua 23 Fashion District 2019, sederet desainer kenamaan menghadirkan busana dengan konsep fesyen berkelanjutan. Uniknya, parade busana pada ajang fesyen ini menghadirkan ragam busana yang meliputi busana muslim hingga kontemporer.

Pada hajatan 23 Fashion District 2019 di hari kedua ini menghadirkan parade busana karya desainer Indonesia yang menerapkan konsep fesyen berkelanjutan sesuai dengan Indonesia Fashion Trend Forecasting 2020/2021 yang mengangkat tema Sustainability.

Koleksi AM dengan tema Fibrin mengawali parade busana yang dilanjutkan dengan koleksi dari LÉGAN by Runny Soema Di Pradja dengan tema Kibo, Mandjha Hijab by Ivan Gunawan dengan tema December Bloom, Alphiana C dengan tema Earth Quake, Ina Priyono dengan tema Guard Limit, LIQA dengan tema Enchanting Beauty, Lisa Fitria dengan tema The Window, Reborn29 BY SyukriahRusydi dengan tema Mrs. Jacky Vol. 2, dan ETU by Restu Anggraini dengan tema The Borneo Code.

Parade busana sesi kedua menghadirkan karya dari Astri Lestari dengan tema Boenga Raden, Abebemooi dengan tema Clalybeau, Danjyo Hiyoji dengan tema C O D E, Renda by 'Rief House dengan tema Kirikae, BAJUKE dengan tema woven movement, APIP BATIK dengan tema Bias, Wignyo dengan tema Tropical Vibes, Bateeq dengan tema Sejari, B'LUX dengan tema Terabithia, dan diakhiri dengan koleksi dari ABEE dengan tema snap x.

Rangkaian pada hari kedua ini dihadirkan pula perfoma dari +Size Models Performance bersama Ririe Bogar.

Dengan mengangkat inspirasi dan karya desainer Indonesia melalui keunggulan konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain serta memperhatikan fesyen berkelanjutan, diharapkan 23 Fashion District dapat turut berkontribusi dalam mewujudkan kota Bandung sebagai barometer tren mode yang diperhitungkan di Indonesia.

Lebih lanjut, pada akhirnya dapat turut mewujudkan cita-cita bersama yakni Indonesia sebagai pusat fesyen dunia.

Sementara itu, LIQA yang turut ambil bagian di hari kedua ini memperkenalkan rancangan terbarunya. Ada delapan koleksi terbaru yang mengangkat tema “Enchanting Beauty” pada fashion show 23Fashion District di 23 Pascal Shopping Center.

Enchanting Beauty memiliki arti kecantikan yang menawan dan memikat hati, diharapkan siapapun yang memakai koleksi ini akan dapat mewakili pesona wanita muslimah yang memancarkan aura positif di dalam inner beauty nya.

Koleksi LIQA terdiri dari potongan dress dan gaun gaun malam yang ekslusif dengan potongan simple namun berkelas, terdiri dari Satin Silk Digital Printing , Satin Duchess , Lace dan Organdi. Koleksi ini dapat digunakan pada acara resmi maupun pesta. Selain itu, gaun yang dirancang tertutup ini bukan hanya bisa digunakan untuk perempuan yang berhijab melainkan juga bisa digunakan untuk yang tidak berhijab.

Pemilik LIQA, Lika Sugiman mengatakan, ia mengaku berterima kasih karena diberi kesempatan untuk menampilkan karya dalam hajatan yang berlangsung selama tiga hari mulai dari Jumat (6/12) hingga Minggu (8/12) itu.

"Terima kasih kepada Indonesia Fashion Chamber (IFC) atas kepercayaannya mengajak saya berkolaborasi pada hari ini. Semoga dengan show perdana ini, LIQA dapat diterima oleh masyarakat luas,"jelas Lika.

Kredit

Bagikan