Kenali Risiko Bahaya Bekerja Lebih dari 8 Jam
Bandung.merdeka.com - Tak sedikit memiliki jiwa pekerja keras. Namun, bekerja terlalu keras seperti lembur atau menyicil pekerjaan sebelumnya, diketahui tidak baik untuk kesehatan. Ada banyak risiko kesehatan yang mengintai berdasarkan studi yang dilakukan oleh Malissa Clark, Ph.D. beserta timnya dari University of Georgia pada tahun 2014.
Dari Lifepal, berita tertulis yang diterima Merdeka Bandung Ada dua risiko kesehatan yang akan menjadi ancaman bagi kesehatan kita, mulai dari serangan jantung hingga terserang stroke. Sebuah riset pernah dilakukan yang melibatkan lebih dari 600 ribu orang.
Mereka berasal dari Amerika Serikat, Australia, dan Eropa. Penelitian selam 8,5 tahun tersebut menemukan risiko bahwa mereka yang bekerja lebih dari 55 jam setiap minggu akan terkena risiko penyakit jantung sebanyak 13 persen.
Sementara riset lain mengenai stroke menunjukkan bahwa risiko penyakit ini akan meningkat sebanyak 33 persen jika bekerja lebih dari 55 jam setiap minggu. Bahkan bagi kita yang masih memiliki jam kerja normal sekitar 40 jam seminggu, tetap rawan terkena penyakit stroke.
Alasan lain yang menyebutkan bahwa bekerja lebih dari delapan jam berbahaya antara lain:
Meningkatnya Stres
Terlalu lama bekerja di kantor akan mengakibatkan stres berlebihan. Tumpukan pekerjaan serta tenggat waktu yang singkat membuat tubuh serta otak dibuat bekerja terlalu keras hingga malam hari. Bahkan ketika kita pulang ke rumah pun masih memikirkan pekerjaan kantor. Hal ini lah yang membuat tubuh dan pikiran menjadi stres, dampaknya kita menjadi mudah terserang penyakit stroke.
Peningkatan Tekanan Darah
Bekerja terlalu lama membuat tekanan darah kita meningkat. Hal ini bisa terjadi karena kita tidak bisa menjalani gaya hidup yang, seperti berolahraga. Saat weekend sendiri biasanya kita isi dengan beristirahat seharian atau berkumpul bersama teman. Oleh karena itu mulai saat ini cobalah menyempatkan diri untuk berolahraga pada saat jam pulang kantor atau di akhir minggu.
Pola Makan Tidak Teratur
Bagi kita yang bekerja terlalu lama di kantor akan menyebabkan pola makan yang kurang teratur. Misalnya makan sembarangan, ikut teman minum kopi yang mengandung banyak gula, serta jam makan yang berantakan karena pulang terlalu malam.
Hal ini tentu membuat 'jam biologis' tubuh kita untuk makan menjadi terganggu. Saluran pencernaan akan kurang maksimal ketika menyerap nutrisi dari makanan yang kita dapatkan. Selain itu makan dan minuman yang terlalu banyak mengandung gula dan kalori akan menyebabkan banyak gangguan kesehatan.
Lamanya Jam Kerja Menjadi Depresi
Tidak sedikit orang yang stres dengan jam kerja hingga lebih dari delapan jam. Bekerja terlalu lama membatasi mereka untuk berinteraksi di luar lingkungan kantor. Misalnya dengan keluarga, teman, atau pasangannya. Pekerja yang kekurangan hiburan tentu akan mudah terkena depresi, terlebih jika pekerjaan yang mereka jalani memiliki risiko yang cukup tinggi.
Mungkin banyak juga orang yang kurang sadar jika mereka menjalani jam kerja yang terlalu lama. Cirinya sendiri mudah diketahui mulai dari tidak menikmati waktu senggang, pada saat libur masih memikirkan pekerjaan, konsentrasi terganggu, dan mata menjadi mudah lelah.
Jika mengalami kondisi di atas cobalah untuk beristirahat sejenak dari seluruh pekerjaan kantor. Coba nikmati hari libur tanpa diganggu oleh rekan kerja atau atasan kita. Nikmati waktu bersama dengan keluarga dan teman-teman kita dengan baik.
Ketakutan akan masa depan juga memicu orang untuk bekerja lebih keras tanpa memikirkan efeknya. Seperti jika mengalami musibah atau penyakit kritis, maka mereka mengumpulkan dana sebanyak mungkin untuk mengatasi masalah tersebut. Padahal sudah ada perlindungan diri dan jaminan kesehatan yang terbaik dalam bentuk asuransi.
Dengan memiliki asuransi ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan. Mulai dari fasilitas kesehatan yang terbaik, rawat inap, jaminan masa depan, serta kemudahan dalam mengelola keuangan. Saat ini sudah banyak juga perusahaan yang mengeluarkan produk asuransi dengan premi terjangkau.
Jaminan kita memiliki masa depan yang baik memang bisa ditentukan oleh produktivitas kita saat muda. Namun kemampuan tubuh tentu ada batasannya. Sebaiknya kita percayakan masa depan pada produk asuransi yang tepat.