Sembilan Perlintasan di Kota Bandung Belum Memiliki Palang Pintu

user
Endang Saputra 02 September 2019, 16:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Palang pintu perlintas Kerta Api di Jawa Barat dinilai masih minim. Masih banyak perlintasan kereta api yang belum memiliki palang pintu.

Di Kota Bandung saja sedikitnya ada sembilan perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. Jika tak segera ditangani hal ini dinilai membahayakan masyarakat.

Anggota DPRD Jabar, Abdy Yuhana mengatakan, di Jawa Barat sendiri ada sekitar 200 perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. Sejumlah rentetan kecelakaan sering terjadi karena tidak adanya palang pintu kereta api.

"Di Jawa Barat ini ada ratusan lintasan kereta api yang tidak memiliki palamg pintu. Kita lihat ada sejumlah kejadian di Karawang, Banjar, Subang, Garut. Ini terus memakan korban. Bahkan di Kota Bandung sendiri ini ada 9 lintasan yang tidak ada palang pintunya," kata Abdy mengunjungi Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (2/9).

Kondisi ini kata dia harus jadi perhatian bersama. Sebab palang pintu perlintasan kereta menjadi kebutuhan utama demi keselamatan masyarakat. Jangan sampai korban terus berjatuhan gara-gara tidak adanya palang pintu perlintasan kereta api.

"Kami ingin bahwa problem secara kasat mata ini harus diselesiakan. Pemda termasuk dalam hal ini provinsi harus mencari jalan keluar. Jangan sampai peristiwa ini terus berulang. Dengan hadirnya ke PT KAI ini katakanlah sebagai bentuk perharian bersama bahwa begitu pentingnya nyawa manusia," tutur Abdi.

Minimnya palang pintu perlintasan kereta api menjadi salah satu perhatian utamanya pasca dilantik sebagai anggota dewan. Persoalan ini juga berdasarkan keluhan yang disampaikan masyarakat kepadanya.

Ia pun meminta pemerintah daerah untuk ikut mencari solusi permasalahan ini. Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat berkoordinasi dengan PT KAI.

“Sekarang perkembangan di Jawa Barat bergitu pesat. PT KAI, pemda, DPRD harus duduk bersama menginisiasi kita selesaikan,” ujarnya.

Salah seorang warga, Oing Abdulrohim mengatakan di tempat tinggalnya terdapat perlintasan sebidang yang tidak difasilitasi oleh palang pintu. Di mana sejauh ini telah banyak menelan korban.

“Beberapa kejadian banyak korban tertabrak kereta api karena tidak ada pintu perlintasan. Bahkan tetangga saya sendiri itu perempuan smp meninghal dunia. Dia sampai terseret 300 meter,” ungkap warga Desa Cikaum Timur ini.

Ia pun berharap masalah yang mungkin dinilai sepele ini bisa menjadi perhatian pemerintah daerah. Sehingga ke depannya warga sekitar perlintasan kereta api bisa lebih aman dan nyaman beraktivitas.

Kredit

Bagikan