Pembangunan IPA Cikalong Milik PDAM Bandung Molor Dari Target
Bandung.merdeka.com - Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong milik PDAM Tirtawening Kota Bandung molor dari target. Hal ini karena kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang harusnya rampung Januari lalu.
Pembangunan IPA Cikalong yang berlokasi di Pangalengan, Kabupaten Bandung ini sedianya dibangun untuk memperluas cakupan pelayanan air minum warga yang berada di kawasan Bandung Timur. Proyek ini menjadi salah satu program strategis PDAM bernilai sekitar Rp63 miliar.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, pihaknya memutus kontrak pekerjaan dari pihak ketiga yakni PT Karaga Indonusa Pratama (PT KIP). Sebab pihak kontraktor dinilai wanprestasi, tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai perjanjian.
"Karena sampai waktu telah ditetapkan tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka pihak ketiga kita putus kontrak sekitar Februari. Harusnya pekerjaan selesai satu tahun sejak Januari 2018. Nilai kontraknya Rp63 miliar," ujar Sonny kepada wartawan, Selasa (21/5).
Sonny menjelaskan saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 77 persen. Sementara 23 persen sisa pekerjaan yang belum selesai, pihaknya akan kembali melakukan lelang terbuka.
"Pengerjaan 77 persen yang sudah dibangun yakni instalasi bak presedimentasi, kemudian pipa transmisi sudah tersambung, sebagian instalasi pengolahannya dan sebagian gedung-gedung kantor. Jadi tinggal instalasi pengolahan dan gedung gedung saja serta mekanikal elektrikal," ucapnya.
Sonny mengaku saat ini, pihaknya sedang bersiap kembali melakukan pelelangan. Dia menargetkan, sisa pembangunan IPA Cikalong dapat rampung akhir tahun 2019 ini.
"Saya berharap masih bisa tahun ini. Delapan bulan ke depan insyallah bisa (selesai). Sekarang ini kita sedang persiapan untuk lelang. Proses lelang biasanya 1 bulan. Saya berharap bisa setelah lebaran awal Juni (selesai proses lelang)," ungkapnya.
Lebih lanjut Sonny mengatakan, jika IPA Cikalong ini selesai, nantinya dapat menjangkau sekitar 50 ribu pelanggan baru untuk pelayanan air minum. Terutama untuk warga di kawasan Bandung Timur seperti Gedebage, Cinambo, Rancasari.
"Untuk itu, mulai dari perencanaan kita didampingi TP4D Kejati. Bahkan kita meng-hire ahli pelelangan dari LKPP. Saya secara pribadi maupun institusi tidak mau bermain-main untuk pekerjaan yang bersinggungan dengan kepentingan masyarakat. Sementara pjhak kontraktor sebelumnya (PT KIP) akan kita black list," ucap Sonny.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD kota Bandung, Nenden Sukaesih turut menyoroti molornya pembangunan IPA Cikalong. Dia meminta keterangan langsung dari Dirut PDAM.
"Menurut keterangan Dirut, itu terjadi karena beberapa hal diantaranya faktor cuaca," kata Nenden.
Dia berharap pembangunan IPA Cikalonh dapat digunakan tahun ini. Sebab pemenuhan kebutuhan air merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.
"Ini harus di selesaikan karena diperlukan oleh warga. Kami ingin selambatnya enam bulan sudah selesai," katanya.