Bandung Jadi Salah Satu Barometer Industri Kreatif di Asia Tenggara

user
Endang Saputra 02 Mei 2019, 18:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung dikenal sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia. Di kota berjuluk kota kembang ini, beragam industri kreatif tumbuh subur lewat peran para pemudanya.

Bahkan pada 2015 lalu, UNESCO mengumumkan bahwa Kota Bandung tercatat sebagai salah satu dalam jaringan kota kreatif atau UNESCO Creative Cities Network. Bandung, masuk dalam UNESCO Creative City Network (UCCN), dalam bidang Desain.

Industri kreatif di Kota Bandung memang mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Kementrian Pemuda dan Olahraga Kemenpora) menyebut jika Kota Bandung telah menjadi barometer industri kreatif di Indonesia. Namun bukan hanya tingkat nasional, tetapi juga untuk tingkat Asia Tenggara.

"Kota Bandung salah satu kota industri kreatif yang menjadi barometer di Indonesia mungkin di ASEAN. Yang kita lihat peningkatannya di sejumlah bidang yang menonjol, seperti fashion, makanan dan masih banyak lagi," kata Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah dalam pada Rakornis Survey dan Pemetaan Peningkatan Kreativitas Pemuda di Hotel Grand Pacific, Kota Bandung, Kamis (2/5).

Bidang kuliner kata Faisal dinilai cukup menonjol dalam industri kreatif di Kota Bandung. Menurutnya orang Bandung dinilai kreatif dalam mengolah berbagai penganan yang disukai masyarakat dan laku di pasaran.

"Contohnya pisang ijo.Walau pisang ijo bukan asli Bandung, namun diolah dengan kreativitas dan menjadi makanan yang modern juga menarik. Sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas di Indonesia," katanya.

Tak hanya itu, Faisal juga menyebut bidang IT memegang peranan cukup besar dalam peningkatan industri kreatif. Di Kota Bandung sendiri lanjut dia telah dimulai dengan hadirnya Digital Innovation Lounge (Dilo) yang bekerja sama dengan Telkom. Dilo ini berfungsi sebagai ruang kerja bersama yang dapat digunakan oleh digitalpreneur pemula.

"Hal baru ini di Kota Bandung sudah mulai. Ide dari para pemuda di Digital Innovation Longe (Dilo) atau kampung start up yang diinisasi oleh Telkom," ucapnya.

Faisal mengungkapkan jika saat ini Kemenpora juga melakukan survey dan pemetaan kreativitas pemuda di bidang industri kreatif. Hal ini dilakukan di seluruh wilayah tanah air. Sehingga nantinya dapat terlihat minat dari para pemuda di bidang industri kreatif.

"Jadi bagaimana mewadahi minat atau bakat para pemuda ini yang berubah menjadi hobi yang akhirnya menghasilkan produk kreatif. Kemudian ada wadah yang dapat memberikan perlindungan hukum akan produk-produk kreatif mereka," pungkasnya.

Kredit

Bagikan