SMA Asal Surabaya dan Yogyakarta Jadi Juara Pucuk Cool Jam 2019

user
Endang Saputra 10 Maret 2019, 21:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pucuk Cool Jam 2019 sudah mencapai babak final. Persaingan sengit antara enam finalis pada momen final berlangsung seru. Namun, hanya ada satu sekolah yang akan meduduki juara satu pada dua kategori berbeda. Rupanya SMA asal Surabaya dan Yogyakarta berhasil keluar sebagai pemenang.

Grup band Langit Senja dari SMA Dr. Soetomo Surabaya berhasil meraih gelar juara dalam kategori band, sedangkan untuk kategori ekstrakulikuler dimenangkan oleh SMAda Dance dari SMAN 2 Yogyakarta. Acara final sendiri diselenggarakan di Lapangan PPI Pussenif, Sabtu (9/3).

Hujan yang mengguyur sejak sore tak menyurutkan penonton untuk menyaksikan kemeriahan momen final Pucuk Cool Jam 2019. Soalnya, bukan hanya sekedar kompetisi. Sederet musisi ternama Tanah Ait juga turut meramaikan hajatan akbar ini.

Di antaranya adalah Naif, Julian Jacobs, serta Juicy Luicy. Keseruan menyaksikan para pengisi acara manggung sembari ditemani rintik hujan membuat suasana malam minggu di area tersebut terasa syahdu dan romantis.

Salah seorang perwakilan dari SMAda Dance, Lia mengatakan, grupnya membawakan tarian dari kolaborasi antara modern dan tarian tradisional. Melakukan persiapan hanya dalam waktu dua minggu, pihaknya mengaku bangga bias meraih piala dalam kompetisi ini.

"Persiapan buat acara ini cuma dua minggu, tapi kami memang rajin berlatih. Kami ada 10 orang yang menarikan kolaborasi tarian modern dengan tradisional Bali serta Jawa,” ujar Lia kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Lapangan PPi Pussenif, Sabtu (9/3).

Salah satu perwakilan juri dari kategori band, M. Adri Prakarsa (Adri Nidji/Nev) mengaku terkesima oleh seluruh penampilan Finalis Pucuk Cool Jam 2019 khususnya para pemenang.

“Jujur saya terkejut, penampilan dan musikalitas finalis Pucuk Cool Jam tahun ini sangat luar biasa, benar-benar jauh di luar ekspektasi apalagi mengingat usia mereka yang masih belia. Namun ada yang berbeda dari salah satu band yang saya pilih sebagai pemenang,” ungkap Adri.

Lebih lanjut lagi, Adri mengaku bahwa sebetulnya ia dan Budi Sulistioyuwono dari SAE Indonesia selaku tim juri kesulitan menentukan mana band yang terbaik.

Mereka sepakat menentukan Langit Senja sebagai pemenang Pucuk Cool Jam 2019 karena sukses menjawab tantangan yang diberikan oleh tim juri berupa aransemen lagu ‘Mimpi dan Matahari’ yang diciptakan oleh Iga Massardi sehingga mampu menonjolkan karakter bermusik yang khas.

Tak hanya kategori band, penampilan para finalis kategori ekstrakurikuler juga sukses menghibur para pengunjung yang hadir di acara puncak dari Pucuk Cool Jam 2019 kemarin. Evelinn Kurniadi menyebutkan bahwa para pemenang kategori ekstrakurikuler sukses mencuri hatinya dengan adanya ‘wow effect’ yang mereka tebar.

Kredit

Bagikan