Indonesia Zakat Summit 2018 Diskusi Soal Industri 4.0
Bandung.merdeka.com - Indonesia Zakat Summit 2018 menggelar Konferensi Zakat Nasional (KZN) dan CEO Lembaga Amil Zakat (LAZ) Forum dengan mengusung tema 'Zakat Solusi Bangsa' di Hotel Horison selama tiga hari Kamis (20/12) hingga Sabtu (22/12).
Direktur Eksekutif FOZ, Agus Budiyanto mengatakan, bahwa memasuki era revolusi industri 4.0, sudah semestinya gerakan zakat menghadapi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang ada sekarang. Ditambah lagi dengan adanya bonus demografi Indonesia di mana populasi usia produktif lebih banyak dibanding usia nonproduktif, hal ini berkaitan dengan generasi muda atau millennial.
"Indonesia Zakat Summit merupakan ajang pertemuan bagi pegiat zakat dan stakeholder zakat, baik pemerintah maupun swasta dalam rangka menguatkan dan menjaga momentum perjuangan gerakan zakat Indonesia," ujar Agus, Kamis (20/12).
KZN, kata Agus merupakan forum diskursus dan silaturahmi para pegiat zakat dan stakeholder zakat tentang kondisi gerakan zakat saat ini dan tantangan masa depan agar semakin solutif bagi berbagai permasalahan bangsa.
Sedangkan CEO LAZ Forum Adalah agenda tahunan, yang sangat khusus diadakan bagi para pimpinan, direktur, ataupun CEO Lembaga Amil Zakat anggota FOZ dalam memberikan masukan-masukan dan pandangan strategi bagi gerakan zakat Indonesia di tahun 2019.
Dalam pertemuan tersebut juga ingin menampilkan gerakan zakat bukan hanya sebagai entitas yang besar, tetapi menawarkan solusi dan mampu berkolaborasi dengan stakeholder. Tidak hanya berhubungan dengan sosial islamic finance, tetapi juga kementerian dan lembaga kemanusiaan lainnya yang tidak bersifat islamic.
Kedepan, diharapkan kegiatan ini memberikan solusi kongkrit bagi masyarakat yang ingin mengetahui pengetahuan perzakatan. Selain itu pertemuan tersebut juga akan memperkuat kerja sama dengan kementerian terkait dengan isu kebencanaan.
"Kita mau review Lombok dan Donggala, kumpul pimpinan dan CEO zakat outlokk zakat 2019 dan refleksi 2018," kata dia.
FOZ sebagai asosiasi lembaga amil zakat di Indonesia, memahami bahwa momentum gerakan zakat di tahun 2018 ini ialah melakukan sinergi yang dapat bermanfaat untuk umat. Selain itu, FOZ juga terus melakukan peningkatan kapasitas amil zakat agar ke depannya dapat meningkatkan kinerja dari OPZ yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, M Fuad Nasar menjelaskan, kebangkitan zakat kini sudah memperlihatkan hasilnya. Profesionalisme para pengurus zakat yang membuatnya menjadi pemicu keberhasilan ini.
Terlepas dari itu, Indonesia juga memiliki jumlah pengelola zakat yang terbilang banyak. Hal ini bisa menjadi contoh bagi pengelolaan zakat di dunia. Gerakan zakat di Indonesia harus optimis bisa menjadi batometer zakat di dunia.
"Para penggiat zakat ini harus memiliki kemampuan tinggi dalam menjelaskan zakat dari segala aspeknya. Zakat ini bukan hanya soal agama, tapi ilmi ekonomi, sosial budaya, dan hubungan antar bangsa," katanya.