Reformasi dan Birokrasi Jadi Kerangka Dalam penyusunan RPJMD Kota Bandung

user
Endang Saputra 12 Desember 2018, 15:36 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Urusan reformasi birokrasi akan menjadi fokus Kota Bandung dalam rencana pembangunan selama lima tahun ke depan. Salah satu yang ditekankan yakni terkait inovasi program dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk aspek pelayanan publik.

Hal itu disampaikan Plh Sekda Kota Bandung Ema Sumarna di sela-sela acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2018-2023 di Hotel Papandayan, Rabu (12/12).

"Pasti kerangka besarnya bagian dari strategi reformasi birokrasi. Ini merupakan jabaran dari tata kelola pemerintahan. Semua yang namanya koridor pelayanan publik harus transparan akuntabel. Intinya percepatan pelayanan publik harus lebih baik," ujar Ema kepada wartawan.

Ema menjelaskan, aspek pelayanan publik ini menjadi kerangka utama di dalam RPJMD. Sebab hal ini berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

Menurut Ema, inovasi yang dihadirkan tak melulu berkaitan dengan teknologi. Namun program yang lahir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi, menjadi inovasi yang harus terus dikembangkan oleh jajaran SKPD di Pemerintah Kota Bandung.

"Contoh Omaba atau ojek makanan bayi, itu tidak berbasis teknologi tapi bersifat responsif sehingga jauh lebih maksimal dampaknya. Dia datang turun langsung ke masyarakat untuk mereduksi waktu yang tidak efektif. Kemudian ada mini lab food security yang ngecek makanan. Bagaimana menyiapkan orang, perangkat untuk mengecek makanan. Jadi inovasi seperti ini akan terus dikembangkan di semua lini. Ini harus bisa dihadirkan agar kehadiran pemerintah ini diraskaan manfaatnya oleh masyarakat," ucapnya.

Adapun untuk bidang infrastruktur lanjut Ema, pembangunan jembatan layang akan menjadi salah satu fokus Pemkot Bandung. Tahun 2019 rencananya ada dua jembatan layang yang akan dibangun dari dana hibah Korea Selatan.

"Untuk sisi infrastruktur sesuai arahan wali kota akan dibangun dua flyover yang merupakan bantuan dari pemerintah Korea. Itu sudah dirapatkan dengan PU, rencananya akan dibangun di persimpangan Jalan Pajajaran - Pasirkaliki dan Jalan Jakarta - Supratman. Mudah-mudahan tahun depan bisa teralisasi untuk mereduksi persoalan kemacetan. Termasuk yang lainnya seperti ruang publik, taman-taman akan direvitalisasi," kata dia.

Sementara itu Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial mengatakan, kegiatan Musrembang ini digelar untuk menampung aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat mengenai rencana pembangunan selama lima tahun ke depan. Dengan adanya musrembang ini dapat mengakomodir gagasan masyarakat.

"Pemerintah Kota Bandung periode 2018- 2023 ini, kita di proses ini dalam rangka penyempurnaan RPJMD itu menampung aspirasi bagaimana akomodir gagasan masyarakat," kata Oded.

Oded memastikan prioritas pembangunan Pemkot Bandung ada di segala aspek. Mulai dari pelayanan publik, infarstruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan. Sehingga beragam program yang digulirkan oleh Pemkot Bandung terasa manfaatnya oleh masyarakat.

"Saya ketika melihat dari sisi ekonomi kita akan fokus membuat working space di setiap kecamatan. Itu akan kita lakukan, kita sudah programkan ini harus dikawal.Kemudian tentang pelatihan-pelatihan yang di Indag. Dari sisi pembanguan fisik juga kita insya allah akan fokus disitu juga, mengurai kemacetan, banjir juga termasuk pengolahan sampah yang baik itu juga bagian dari yang harus dituntaskan. Termasuk yang tidak terkecuali lagi urusan wajib pendidikan dan kesehatan," katanya.

Kredit

Bagikan