Bank Sampah di Desa Sangkanhurip Jadi Alternatif Jaga Kebersihan Sungai Citarum

user
Muhammad Hasits 24 November 2018, 15:05 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kesadaran masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga hingga saat ini masih minim. Hal tersebut membuat jumlah sampah rumah tangga yang ada di Bandung begitu banyak. Padahal, dengan kesadaran masyarakat yang mampu memilah sampah rumah tangga ini bisa meminimalisir jumlah sampah di Kota Kembang.

Sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat atas pentingnya memilah sampah rumah tangga, PT Hartadinata Abadi Tbk selaku produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia bekerjasama dengan Satgas Sektor 7 Citarum Harum. Dalam hal ini, kerjasama yang dilakukan untuk menanggulangi sampah domestik di empat titik di Citarum.

Kerjasama yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Hartadinata ini sebagai wujud komitmennya untuk turut serta dalam upaya menjaga kualitas lingkungan hidup, menjaga ekosistem alam, dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Hartadinata Abadi membuat bank sampah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengkonversi sampah rumah tangga menjadi bahan yang menghasilkan secara efisien dan ekonomis. Seluruh kegiatan operasional Bank Sampah ini akan dikelola oleh anggota Sektor 7 Satgas Citarum.

“Kami memberikan kontribusi dari peralatan seperti motor untuk mengangkut sampah serta lainnya. Dengan adanya CSR ini tujuannya kami berupaya untuk membuat masyarakat lebih sadar lagi terhadap sampah dan mau memilah sampah dari rumah,” ujar Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Taman Citarum Harum, Sabtu (24/11).

Sungai Citarum sampai saat ini masih memiliki masalah kebersihan yang tak kunjung henti, baik dari limbah industri maupun limbah domestik. Dari pihak pemerintah dan aparat setempat terus melakukan edukasi bagi warga yang tinggal di sekitar sungai untuk terus menjaga kebersihan dan kelestarian dari Sungai Citarum yang dulunya sempat menjadi sumber kehidupan bagi penduduk sekitarnya. Pada akhir 2017, tercatat sebanyak 20.462 ton sampah organik dan anorganik dibuang ke Sungai Citarum.

“Sebagai perusahaan yang besar dan berkembang di Jawa Barat, Hartadinata Abadi merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian Sungai Citarum. Salah satu cara yang bisa perusahaan lakukan adalah dengan membangun Bank Sampak di Sektor 7 Taman Citarum Harum Sangkanhurip,” jelasnya.

Selain untuk mengedukasi masyarakat mengenai cara pengolahan sampah rumah tangga secara utuh dan lengkap, ia menjelaskan, harapannya Bank Sampah ini bisa merubah pola pikir masyarakat yang sebelumnya membuang sampah tanpa memilah, menjadi memilah sampah terlebih dahulu karena memiliki nilai ekonomis

Sementara itu, Komandan Sektor 7 Satgas Citarum, Kolonel Kav. Purwadi mengatakan, selama ini hanya 20 persen warga sekitar yang sadar untuk memilah sampah. Selebihnya, kesibukan di dunia kerja serta budaya yang sudah menerap dalam diri masing-masing membuat proses memilah sampah dirumah masing-masing terbilang sulit.

“Kalau selama ini masyarakat bayar untuk pengelolaan sampah, dengan adanya bank sampah ini masyarakat dibayar. Jadi, sampah yang telah dipilah oleh masyarakat ini akan kami hargai misalnya satu kilogram plastik dengan harga Rp 1.500,” jelas Purwadi.

Ia menjelaskan, dulunya Taman Citarum Harum di Desa Sangkanhurip ini sangat penuh dengan sampah karena banyak warga yang membuang sampah ke sungai. Namun dengan adanya taman bermain seperti ini, warga bisa merasakan sendiri manfaat ketika memiliki lingkungan yang bersih.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Hartadinata Abadi. Masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Citarum Harum ini akan sangat terbantu dengan adanya Bank Sampah karena mereka sekarang menjadi tahu apa manfaat langsung bagi mereka ketika mereka bisa memilah sampah dengan baik,” paparnya.

Kredit

Bagikan