PDAM Tirtawening Targetkan Pembangunan SPAM Gedebage Rampung Tahun 2019

user
Endang Saputra 21 November 2018, 14:53 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - PDAM Tirtawening Kota Bandung menargetkan pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Gedebage rampung pada Februari 2019 mendatang. Dengan adanya SPAM Gedebage ini dapat memperluas cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat di wilayah Timur Kota Bandung.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, ide dasar dari program ini adalah keseimbangan antara pelayanan di kawasan utara dan selatan melalui pembangunan instalasi baru di wilayah Cikalong. Sumber air bakunya berasal dari wilayah Pangalengan dengan kapasitas 700 liter per detik.

"Dengan kapasitas 700 liter per detik ini bisa menjangkau 50 sampai 60 ribu pelanggan baru," ujar Sonny kepada wartawan di sela acara Sosialisasi Penjaringan Calon Pelanggan Air Minum SPAM Gedebage di Metro Indah Bandung Hotel, Rabu (21/11).

Menurut Sonny, adanya SPAM Gedebage ini membantu masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih. Dengan asumsi 1 sambungan rumah sebanyak 5 jiwa maka dapat melayani sebanyak 300.000 jiwa di wilayah Gedebage Bandung dan sekitarnya.

"Dengan adanya SPAM Gedebage, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan air karena air yang mengalir langsung dari sumber air baku ke rumah-rumah warga. Dulu yang mengalir merupakan air sisa dari Badak Singa (SPAM), melewati 17 km untuk sampai ke rumah warga," kata dia.

Sonny mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang membangun pipa untuk jaringan distribusi ke jalan-jalan lingkungan hingga ke rumah warga. Pembangunan IPA Cikalong juga saat ini telah dipasang pipa jaringan distribusi utama (JDU) sepanjang sekitar 9 km, dan dilanjutkan dengan pembangunan Distrik Meter Area (DMA) untuk wilayah timur dimulai dari daerah Pasar Kordon sampai daerah Gedebage.

Lebih lanjut Sonny mengatakan, bersamaan dengan pembangunan SPAM Gedebage, pihaknya juga melakukan penjaringan calon pelanggan Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Tahun 2019 untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan yang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat yang mengacu pada target nasional yaitu ditahun 2019 masyarakat harus mendapatkan akses air minum 100 persen.

"Kita diberikan tantangan memasang 21 ribu sambungan baru dengan hibah Rp 100 miliar dari Kementrian PUPR di tahun 2019. Tentunya ini peluang kami mengakselerasi jaringan distribusi sampai tingkat rumah," ucapnya.

Namum khusus untuk program hibah air minum perkotaan APBN Tahun 2019, memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pelanggan MBR, di antaranya termasuk dalam kategori MBR, daya listrik < 1300 Kva, menyertakan Fotocopy KK, KTP dan PBB sesuai alamat pemasangan, membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 50.000.

"Apabila tidak lolos verifikasi uang akan dikembalikan, namun apabila lolos verifikasi menjadi pengurang biaya pemasangan. Apabila lolos verifikasi maka pelanggan akan dikenakan biaya sebesar Rp. 740.000. Biaya pemasangan sambungan langsung Rp. 500.000 yang dapat dibayar secara cicil (3x)," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial berharap hadirnya SPAM Gedebage ini dapat memperluas cakupan akses air untuk warga Bandung. Pembangunan SPAM Gedebage yang dibangun sejak 2016 ini diharapkan dapat segera rampung.

"SPAM wilayah Gedebage ini memang sudah berjalan sejak 2016. Jadi kita tinggal melanjutkan dan tahun 2018 ini anggarannya Rp 150 miliar. Karena memang belum selesai, Pak soni sudah mengajukan 2019 Rp 100 miliar," katanya.

Kredit

Bagikan