Kasus HIV AIDS di Kota Bandung Terus Meningkat Setiap Tahun
Bandung.merdeka.com - Kasus HIV AIDS di Kota Bandung terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga Desember 2017, tercatat ada 4.032 kasus dengan perincian HIV sebanyak 2.171 dan AIDS 1.865 kasus.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat acara pelantikan pokja Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Rabu (14/11).
Yana mengungkapkan, jika hal ini sangat memprihatinkan. Apalagi Kota Bandung berisiko menjadi generalized epidemic di mana penularan terjadi pada populasi masyarakat umum yang ditandai tingginya peningkatan kasus HIV pada ibu rumah tangga.
"Rata-rata 40 kasus per tahun dengan mayoritas tertular dari pasangan," ujar Yana kepada awak media.
Yana menyebut, kondisi ini diperparah oleh stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA). Sehingga dapat menghambat proses pencegahan dan pengobatan. Masih tingginya trend kasus HIV AIDS di Kota Bandung lanjut Yana harus menjadi peringatan bagi semua.
"Bisa dikatakan HIV AIDS rata-rata datang dari perilaku hubungan seks tidak aman dan penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu saya tidak bosan-bosan mengimbau warga untuk tidak melakukan kebiasaan tersebut, karena pada dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati," ucapnya.
Lebih lanjut Yana mengatakan, Pemkot Bandung terus berupaya untuk menurunkan angka kasus HIV AIDS. Pihaknya terus menggalakan berbagai program diantaranya menyediakan fasilitas pemeriksaan tes HIV gratis di beberapa puskesmas di Kota Bandung, program hebat yang berisi penguatan siswa smp terkait informasi kesehatan reproduksi, HIV AIDS dan penyelahgunan narkoba.
"Selain itu tentunya kita harus terus tekankan agar pendidikan agama di aekolah dan dukungan keluarga biaa menjadi benteng bagi anak agar terhindar dari pergaulan dan pengaruh negatif," katanya.
Yana mengungkapkan, secara global telah terjadi penurunan kasus infeksi baru HIV. Namun hal ini tidak diikuti dengan situasi di Indonesia dimana kasus baru HIV cenderung meningkat (UNAIDS 2017). Sementara di Kota Bandung sampai dengan akhir tahun lalu telag ditemukan sebanyak 518 ibu rumah tangga dengan HIV positif. Risiko ini meningkat setiap tahunnya dengan asanya peningkatan pada populasi lain.
Untuk itu dia meminta KPA sebagai lembaga koordinasi penangguangan HUV AIDS harus berfungsi secara optinal agar integrasi antar program dapat berjalan baik sehingga tujuan 3 zero dapat tercapai pada 2030 yaitu zero new infecrtion, zero aids related death dan zero stigma.
Sementara itu Sekretaris KPA Kota Bandung dr Bagus Rahmat Prabowo menambahkan bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga koordinasi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS, pihanya membentuk kelompok kerja yang terdiri dari pokja remaja, pokja harm reduction, pokja pencegahan HIV melalui transmisi seksual (PMTS), Pokja perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP), pokja pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA).
"Diharapkan dengan pertemuan koordinasi ini dapat meningkatkan peran aktif anggota KPA, Pokja, perangkat daerah, stakeholder serta masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS," katanya.