674 peserta CPNS Pemkot Bandung lolos seleksi kompetensi dasar

Rachmat Satiadi
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 674 peserta CPNS Pemkot Bandung dinyatakan lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang digelar 3-7 November 2018 lalu.
Secara jumlah, pendaftar seleksi CPNS di Kota Bandung sebanyak 19.169 orang untuk memperebutkan sebanyak 790 formasi untuk bidang pendidikan, kesehatan dan tenaga teknis. Sebanyak 14.718 pendaftar lolos seleksi administrasi yang 95 persen atau 13.981 orang di antaranya hadir saat seleksi kompetensi dasar yang dilangsungkan di Arcamanik Sport Center.
"Yang lolos kemarin sekitar 674. Itu data dari KemenPAN RB," ujar Kepala Bidang Perencaanan Data dan Informasi Kepegawaian BKPP Kota Bandung Rachmat Satiadi di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kamis (8/11).
Menurut Rachmat, para peserta yang lolos ini selanjutnya akan menjalani Seleksi Kompetensi Dasar (SKB). Rencananya SKB akan dilaksanakan pada akhir November.
"Setelah SKD, akan memasuki tahap dua yakni SKB. Seleksi kompetensi bidang ini lebih kekhususan. Misalkan formasinya kesehatan, pertanyaan khusus kesehatan, jadi sesuai bidang. Untuk waktunya secara teoritis setelah selesai pelaksanaan SKD se-Indonesia tanggal 17 November. Secara ketentuan lima hari setelah itu SKD sekitar tanggal 22 November (pelaksanaan SKB). Jika lolos akan dilanjutkan ke tahap pemberkasan pada akhir tahun ini," kata dia.
Rachmat mengakui jika jumlah peserta CPNS yang lolos jumlahnya lebih sedikit dari jumlah formasi yang tersedia. Mananggapi hal tersebut, pihaknya akan mengembalikan kepada pemerintah pusat dalam hal ini KemenPAN RB.
"Kalau hasilnya di luar dari formasi disediakan, kami kembalikan ke pemerintah pusat. Apakah ada kebijakan seperti apa," ucapnya.
Lebih lanjut Rachmat mengatakan, jika sebagian besar peserta yang tidak lolos lantaran tidak memenuhi batas angka yang telah ditetapkan. Diketahui dalam tahap SKD, ujian terdiri dari Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Untuk TWK peserta minimal harus memiliki skor 75, TIU 80 dan TKP 143.
"Sebagian besar itu kelemahannya di TKP dan TWK. Anak anak zaman now kurang perhatian dengan masalah itu. Jadi banyak yang tidak lolos, karena masing-masing ada nilai ambang batas. Meskipun skornya dibatas 298 kenapa tidak lulus? karena ada aturan ambang batas 3 tadi yakni TWK, TIU dan TKP," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak